Bacaan Doa dan Niat
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Pahalanya Menghapus Dosa Setahun Lalu dan Akan Datang
Kedua puasa sunah ini memiliki keutamaan besar dan termasuk amalan yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah Ta‘ala.
Waktu mengucapkan niat puasa sunah ini bisa dilakukan mulai malam hari hingga sebelum zawal (tergelincirnya matahari) selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
1. Keutamaan Puasa Tarwiyah
Meskipun keutamaannya tidak disebutkan secara eksplisit dalam hadits shahih, puasa Tarwiyah tetap dianjurkan karena termasuk dalam 10 hari pertama Dzulhijjah yang penuh pahala. Dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah melebihi amal yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah.”
(HR. Bukhari)
2. Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama bagi yang tidak sedang menunaikan haji. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Puasa Arafah itu menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
Namun bagi jamaah haji, puasa Arafah tidak dianjurkan karena bisa melemahkan tubuh mereka saat wukuf di Padang Arafah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama bagi umat yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Dengan niat yang tulus dan amal yang ikhlas, puasa ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah serta peluang mendapatkan ampunan-Nya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.