Iduladha 2025
Keluarkan Surat Edaran, Pemkab Gunungkidul Imbau Pelaksanaan Iduladha Tanpa Sampah Plastik
DLH Kabupaten Gunungkidul mengeluarkan imbauan tanpa sampah plastik ketika pelaksanaan Iduladha 2025.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul mengeluarkan imbauan tanpa sampah plastik ketika pelaksanaan Iduladha 2025.
Adapun, imbauan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 34 Tahun 2025 tentang Gerakan Iduladha Tanpa Plastik di Kabupaten Gunungkidul.
Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan imbauan ini bertujuan untuk menyukseskan Program Alam Lestari yang merupakan program strategis Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
"Aturan ini sebagai semangat bersama untuk menjaga kondisi tetap minim sampah dan mengantisipasi lonjakan jumlah sampah plastik pada kegiatan penyembelihan hewan kurban, serta menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (3/6/2025).
Dia mengatakan imbauan tersebut disampaikan melalui Panewu dan Lurah. Kemudian, diteruskan lewat PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Kabupaten Gunungkidul dan seluruh masyarakat.
"Gerakan Iduladha tanpa plastik ini untuk mendorong kebiasaan baru dalam menjaga kualitas lingkungan sekitar," terangnya.
Dia menjelaskan adapun upaya pengurangan sampah plastik dilakukan dengan cara, di antaranya menggunakan alas salat yang dapat dipakai ulang untuk menghindari timbulan sampah. Lalu, panitia kurban baik di masjid maupun yang melakukan kegiatan kurban untuk tidak menggunakan kantong plastik.
"Kami menghimbau masyarakat
untuk membawa wadah sendiri yang dapat dipakai ulang untuk pengemasan
daging kurban. Atau, mengganti kantong plastik sebagai wadah daging kurban dengan menggunakan
daun (daun pisang/daun jati), wadah anyaman bambu (besek) atau wadah ramah lingkungan lainnya," ucapnya.
Dia menambahkan dalam SE tersebut juga mengimbau agar masyarakat
menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah seperti tempat sampah terpilah dan alat pengumpul sampah terpilah, baik di lokasi pelaksanaan salat Iduladha maupun pembagian daging kurban.
"Jadi, sampah harus dikumpulkan dan terpilah, baru diangkut ke tempat pembuangan sampah," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh panitia kurban dan masyarakat untuk tidak mencuci
dan membuang jeroan hewan kurban di sungai, telaga atau sumber mata air.
"Mencuci jeroan tersebut dapat
mengakibatkan pencemaran air," kata dia.
Untuk mengawasi gerakan tanpa sampah plastik tersebut, pihaknya akan menempatkan petugas khusus di lapangan untuk menangani sampah dari residu Iduladha tersebut.
"Penempatan petugas ini sekaligus sebagai tenaga kampanye dan edukasi publik dalam pengurangan
sampah plastik," pungkasnya (ndg)
DPKP DIY Temukan Kasus Cacing Hati pada Hewan Kurban, Masyarakat Diimbau Masak Daging hingga Matang |
![]() |
---|
Sembelih 138 Hewan Kurban, Pertamina Bagikan 12.720 Paket Daging untuk Warga Jateng - DIY |
![]() |
---|
Kurban Ramah Lingkungan, Masjid UNISA Gunakan Telobag untuk 2.000 Paket Daging |
![]() |
---|
Drama Sapi Kurban Lepas di Bantul DI Yogyakarta, Si Jantan Luluh Gara-gara Betina |
![]() |
---|
Tim Pengawas DIY Pantau Penyembelihan Hewan Kurban hingga Minggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.