Melihat Pameran Tunggal Kana Fuddy Prakoso di Jogja, Eksistensi Seni Lukis dengan Media Kardus Bekas
Kardus bekas yang sering kali menjadi sampah dan terbuang sia-sia disulap jadi karya seni oleh Kana Fuddy Prakoso
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bukan Kana Fuddy Prakoso namanya kalau tak berani mengeksplorasi media tak biasa sebagai karya seninya.
Umumnya, media seni lukis yang digunakan mencakup kanvas, kertas, dinding, kain perca, hingga kaca.
Tapi seniman perempuan ini beda.
Kardus bekas yang sering kali menjadi sampah dan terbuang sia-sia disulapnya jadi karya seni.
Bukan hanya satu, tapi puluhan karya seni sudah dibuatnya.
Dia memang bukan yang pertama mengeksplorasi seni lukis dengan media kardus bekas itu, namun keberaniannya patut diacungi jempol, sebab bila salah dalam pemilihan warna dan tema bisa fatal akibatnya.
Sebab, kardus sendiri umumnya berwarna coklat dan warna ini cukup dominan. Beda dengan kanvas warna putih atau sejenisnya.
Kini, eksistensi seni lukis dengan media kardus bekas pun kembali bergairah.
Sebanyak 24 karya Kana dengan media kardus bekas dipamerkan dalam pameran tunggal bertajuk Kana Kanaka di Ruang Dalam Art House, Jeblog, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pameran tunggal ini resmi dibuka pada Minggu (1/6/2025) sore. Pameran itu berlangsung hingga 15 Juni 2025 mendatang.
"Saya menggunakan media-media yang tidak biasa itu bukan kendala. Saya sudah 6 tahun yang lalu berkarya dengan media kardus bekas ini," ujar Kana Fuddy Prakoso saat berbincang dengan Tribun Jogja di sela-sela pembukaan pameran tersebut.
Untuk saat ini, lanjut alumni Fakultas Seni Rupa (FSR) ISI Yogyakarta tahun 1997 ini, dirinya ingin berusaha konsisten mengeksplorasi karya seni dengan media kardus bekas itu.
Dia menambahkan, awal mula terjun sebagai seniman rupa, kanvas memang jadi media andalan dan yang paling sering digunakan dalam berkarya.
Namun, sekitar enam tahun terakhir dirinya beralih ke kardus bekas karena memanfaatkan limbah yang berada di dekat tempat tinggalnya di Jakarta. Kebetulan, Kana tinggal di dekat pasar.
"Saya tinggal di dekat pasar dan saat pandemi covid kardus-kardus bekas itu semakin menumpuk, dan di pandemi kita diminta stay di rumah. Sehingga yang dekat untuk media waktu itu ya kardus ini," kenangnya.
Digitalisasi Lelang Pemerintah Baru 70 Persen, GPFE 2025 Momen Percepat Transformasi |
![]() |
---|
Senja Wedding Bazaar Jadi Satu-satunya Pameran Pernikahan Outdoor di Jogja |
![]() |
---|
Seniman Win Dwi Laksono Pamerkan 300 Seni Ilustrasi dan Sketsa Karya di Equalitera Artspace Bantul |
![]() |
---|
Astra Motor Yogyakarta Gelar Pameran Otomotif Bertajuk Honda Srawung Spot |
![]() |
---|
Didominasi Kalangan Muda dan Pelajar, Jogja Punya Potensi Pasar Audio Cukup Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.