Kemenag Bantul Prediksi Ribuan Titik Salat Idul Adha 1446 H

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul memprediksi bahwa lokasi salat Idul Adha 1446 Hijriah di wilayah Bantul akan tersebar hingga mencapai ribuan titik. Saat ini, pihak Kemenag masih dalam proses pendataan lokasi-lokasi tersebut.

"Saat ini kami baru melakukan inventarisir berapa titik lokasi yang akan dipergunakan untuk salat Idul Adha. Kami juga menurunkan rekan-rekan penyuluh untuk mendata mana saja lokasi yang akan menjadi tempat Salat Idul Adha," kata Kepala Kemenag Kabupaten Bantul, Ahmad Shidqi, di sela-sela tugasnya, Jumat (30/5/2025).

Penetapan hari Idul Adha 1446 H oleh pemerintah pusat yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, dinilai Ahmad membuat pelaksanaan salat Idul Adha tahun ini berpotensi dilakukan secara serentak di seluruh wilayah, termasuk oleh ormas Islam Muhammadiyah yang juga menetapkan tanggal yang sama.

"Tapi, kami mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap menghormati berbagai perbedaan yang mungkin muncul (seperti waktu pelaksanaan Idul Fitri 2025, ada yang melaksanakan salat Idul Fitri terlebih dahulu). Waktu itu kan ada ya jemaah yang salat Idul Fitri duluan di Parangtritis, tapi sepertinya untuk saat ini sama semua waktu pelaksanaannya," urai dia.

Baca juga: INFO Nobar Indonesia vs China di CGV Pakuwon Mall Kamis 5 Juni 2025, Tiket Sudah Resmi Dijual!

Ahmad juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan sosial dengan menghargai perbedaan pendapat dalam pelaksanaan ibadah. Menurutnya, sikap saling menghormati merupakan bagian dari ukhuwah Islamiyah yang harus terus dijaga.

"Yang jelas, kami harap pelaksanaan Idul Adha nanti semua berjalan dengan lancar. Dan kami juga memperhatikan maupun mengingatkan kepada para panitia kurban agar dapat selektif lagi dalam memilih hewan kurban dari berbagai penyakit yang ada," tuturnya.

Selain itu, Ahmad juga mengimbau agar proses pendistribusian hewan kurban tetap memperhatikan aspek ramah lingkungan. Limbah hewan kurban juga diingatkan agar dikelola dengan benar untuk mencegah pencemaran lingkungan.

"Saya harap proses penyembelihan hewan kurban dilakukan sesuai adab dan syariat Islam," tandas Shidqi. (nei)