Gunungkidul Kembangkan 108 Unit Demplot, Berharap Petani Adaptif dengan Teknologi Baru
Sumber pendanaan kegiatan ini dari dana DAK (Dana Alokasi Khusus) Non Fisik 2025 dengan program Sekolah Lapang Tematik.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mengembangkan sebanyak 108 unit demontrasion plot (Demplot) atau proyek percontohan pertanian yang tersebar di seluruh wilayah ini.
Adapun, sumber pendanaan kegiatan ini dari dana DAK (Dana Alokasi Khusus) Non Fisik 2025 dengan program Sekolah Lapang Tematik.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul Raharjo Yuwono mengatakan pengembang demplot dilaksanakan dalam dua tahap, yakni pada April dan Oktober mendatang.
"Beberapa demplot sudah dilaksanakan pada musim tanam kedua atau April kemarin, sedangkan beberapa lagu dilaksanakan di musim tanam kesatu atau musim hujan mendatang pada Oktober mendatang," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (29/5/2025).
Ia melanjutkan terdapat tiga komoditas yang akan ditanam dalam pengembangan demplot di Kabupaten Gunungkidul, antara lain padi, jagung, bawang merah dan cabe. Salah satunya,
demplot di lapangan, Nogosari 1, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen.
"Demplot di sini berupa penanaman cabe rawit dengan sistem perempelan. Ini termasuk metode baru di kalangan petani Gunungkidul, sebab selama ini petani cabai di sini lebih banyak menggunakan cara konvensional. Metode perempelan diklaim mengahasilkan cabai yang lebih banyak, makanya ini kita jadikan Demplot, diharapkan hasil ya lebih baik dari cara konvensional," terang dia.
Dia menambahkan selain cabai pihaknya juga mengembangkan demplot untuk varietas padi di Kalurahan Jatisari, Kapanewon Playen.
Demplot ini berupa introduksi padi varitas hibrida dan metoda tanam Jajar Legowo 2:1, yang dibandingkan dengan tanaman padi varitas ciherang dan metoda tanam tegel.
"Demplot ini dilakukan berupa pengamatan jumlah rumpun, tinggi tanaman, jumlah malai serta ubinan produksi nantinya. Ini sebagai proyek percontohan untuk mengembangkan tanaman padi di Gunungkidul," terang dia.
Sementara itu, Pelaksanaan Tematik DPP Kabupaten Gunungkidul Catur Prihati mengatakan saat ini pengembangan demplot telah mencapai 80 persen, dan sisanya dilaksanakan di musim hujan mendatang.
"Yang sudah kita kembangkan itu dengan komoditas padi, jagung, dan cabai, utamanya di zone Selatan. Demplot ini merupakan salah satu bagian dari sekolah lapang tematik, harapannya meningkatkan kapasitas petani sehingga mampu adaptif dengan teknologi baru," urainya (ndg)
Kasus Dua Bule di Yogyakarta Terlibat Penipuan hingga Langgar Izin Imigrasi |
![]() |
---|
Bupati Hamenang Ajak Anak-anak Tebar 30.000 Benih Ikan di Jurangjero Klaten |
![]() |
---|
Berapa Harga Tiket Piala Dunia 2026? Harga Mulai 60 Dolar hingga 6.730 Dolar |
![]() |
---|
Piala Dunia 2026 Terancam Panas, Spanyol Bisa Boikot Jika Israel Lolos |
![]() |
---|
Kabar Gembira! Gaji Guru, Dosen, Penyuluh hingga TNI-Polri Resmi Naik Usai Perpres 79/2025 Disahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.