Nenek Asal Kokap Kulon Progo Dilaporkan Hilang, Ditemukan Sandal dan Kain Jarik Dekat Waduk Sermo

Koordinator SAR Waduk Sermo, Samirin menyampaikan nenek Sutinah dilaporkan hilang oleh Dukuh Nganti, Abdul Malik pada Sabtu malam.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
MENCARI NENEK: Foto dok. ilustrasi Waduk Sermo di Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Senin (27/01/2025). Warga Kokap melaporkan seorang nenek hilang dan hanya ditemukan sandal serta jarit tak jauh dari sungai yang mengarah ke Waduk Sermo. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sutinah (84), seorang nenek asal Padukuhan Nganti, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, dilaporkan hilang pada Sabtu (24/05/2025). Upaya pencarian hingga kini masih terus dilakukan.

Koordinator SAR Waduk Sermo, Samirin menyampaikan nenek Sutinah dilaporkan hilang oleh Dukuh Nganti, Abdul Malik pada Sabtu malam.

"Laporannya berawal dari informasi warga yang bertemu dengan nenek Sutinah sebelum akhirnya dinyatakan hilang," ujarnya dihubungi pada Minggu (25/05/2025).

Warga mengaku sempat bertemu Sutinah pada Sabtu menjelang magrib. Saat itu Sutinah terlihat sedang berjalan kaki sendirian.

Saat ditanyakan warga tersebut, Sutinah mengatakan hendak ke rumah salah satu anaknya yang tinggal berbeda RT (Rukun Tetangga).

Setelahnya Sutinah tidak terlihat lagi, namun rupanya tak kunjung sampai ke rumah anaknya maupun kembali ke rumahnya sendiri.

"Lantaran sampai malam yang bersangkutan tidak pulang-pulang juga, akhirnya pencarian dilakukan," jelas Samirin.

Ditemukan sandal

Pencarian berlanjut hingga Minggu siang, di mana salah satu warga menemukan sepasang sandal di tepi Sungai Menguri, yang mengarah ke Waduk Sermo.

Selain itu ditemukan pula selembar kain jarik di bawah jembatan dekat Balai Kalurahan Hargotirto.

Menurut Samirin, kedua benda tersebut milik Sutinah setelah dikonfirmasi ke pihak keluarga.

Ia pun menduga Sutinah hendak ke rumah anaknya melewati jalan lama, yaitu setapak yang melintasi aliran Sungai Menguri.

Sebab dulunya jalan tersebut jadi satu-satunya akses warga yang hendak ke pasar. Namun akses jalan tersebut tidak lagi digunakan setelah jembatan dibangun di atasnya.

"Kemungkinan Mbah Sutinah hanya ingat jalan yang lama, apalagi ia sudah pikun," kata Samirin.

Perginya Sutinah dari rumah bahkan tidak diketahui oleh suami dan anak-anaknya.

Sutinah diketahui hanya tinggal berdua dengan suaminya, sedangkan anak-anaknya tinggal di rumah masing-masing namun tidak berjauhan.

Menurut Samirin, saat itu keluarga Sutinah sedang berfokus mengurus hajatan salah satu anggota keluarga.

Sutinah sendiri diketahui sempat berada di sana, ikut membantu mengurus hajatan.

"Namun saat Mbah Sutinah pergi, tidak ada yang sadar karena sedang fokus mengurus hajatan," jelasnya.

Samirin mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kejadian ini.

Operasi pencarian utama akan resmi dimulai Senin, di mana posko sudah didirikan di sekitar lokasi kejadian.

Operasi direncanakan berlangsung selama 3 hari ke depan. Upaya pencarian pun berpotensi dilanjutkan jika sampai hari ketiga nanti, Sutinah tak kunjung ditemukan.

"Kami akan berkoordinasi lebih lanjut berkaitan dengan operasi pencarian ini," kata Samirin.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved