IOF DIY: Menyatukan Hobi Off-Road dan Semangat Kemanusiaan
Dunia otomotif tidak hanya tentang kecepatan dan adrenalin, tapi juga bisa menjadi wadah kepedulian dan solidaritas
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dunia otomotif tidak hanya tentang kecepatan dan adrenalin, tapi juga bisa menjadi wadah kepedulian dan solidaritas.
Hal inilah yang digaungkan oleh Indonesia Off-Road Federation (IOF), sebuah organisasi nasional yang menaungi komunitas off-road di seluruh Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua IOF Pengda DIY, Kombes Pol. Burkan Rudy Satria, menegaskan bahwa kehadiran IOF bukan semata untuk menyalurkan hobi, melainkan juga menjadi bagian dari solusi sosial.
“IOF dibentuk untuk menyatukan berbagai komunitas, dan kita bersama-sama melakukan suatu hobi tapi tetap mengedepankan sisi kemanusiaan. Hobi ini hanya sarana,” ujarnya dalam pelantikan pengurus Pengcab IOF se-DIY pada Sabtu (24/5/2025).
Menurut Burkan, IOF DIY aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan kebencanaan. Organisasi ini sering terlibat dalam operasi evakuasi, termasuk dalam penanganan kecelakaan lalu lintas dan bencana alam.
Dengan medan sulit yang kerap tidak bisa dijangkau kendaraan biasa, armada off-road menjadi solusi vital untuk menjangkau wilayah terpencil atau terisolasi.
“Kami dari IOF insyaallah selalu ringan tangan bila diperlukan oleh berbagai pihak untuk membantu dengan menggunakan perangkat yang kami miliki. Kita tidak hidup di ruang kosong, di sekeliling banyak yang membutuhkan bantuan kita,” tutur Burkan.
Tak hanya itu, IOF juga mendorong geliat ekonomi dan pariwisata melalui pengembangan wahana wisata seperti jeep adventure dan trail wisata.
Konsep ini terbukti menarik minat wisatawan, sekaligus memberdayakan komunitas lokal.
Yogyakarta sendiri memiliki potensi medan off-road yang sangat kaya dan bervariasi, menjadikannya salah satu lokasi favorit bagi pecinta off-road.
Baca juga: BMKG: Fenomena Kemarau Basah Melanda Indonesia hingga Agustus 2025, Hujan Turun di Musim Kemarau
Mulai dari lereng Merapi di utara, perbukitan Menoreh di barat, hingga kawasan karst dan hutan jati di Gunungkidul, setiap wilayah menawarkan tantangan tersendiri.
Lereng Merapi, misalnya, dikenal dengan trek berbatu vulkanik dan jalur pasir yang ekstrem, cocok untuk wisata jeep maupun latihan kemampuan kendaraan 4x4.
Sementara itu, Gunungkidul menawarkan kombinasi antara jalur tanah licin, perbukitan, dan jalur sempit yang menantang teknik navigasi pengendara motor trail.
Medan-medan ini tidak hanya menarik secara teknis, tetapi juga menyuguhkan pemandangan alam yang eksotis dan cocok dikembangkan menjadi destinasi wisata petualangan.
Lebih lanjut terkait keanggotaan, menurut Burkan, IOF sangat inklusif. Burkan menegaskan tidak ada spesifikasi wajib untuk kendaraan yang tergabung, asalkan kendaraan tersebut bisa digunakan untuk kegiatan off-road, baik dalam kategori ringan maupun ekstrem.
“Tidak ditentukan kendaraannya, yang penting bisa untuk bermain off-road, baik ringan atau berat. Bisa motor trail ataupun roda empat berbagai merek,” jelasnya.
Adapun dalam dunia off-road, kendaraan dibagi dalam berbagai tipe tergantung sistem penggerak dan kemampuannya. Dua kategori populer adalah Motor Trail (2x1) dan Jeep 4x4.
Motor trail atau off-road bike adalah kendaraan roda dua dengan karakteristik suspensi tinggi, ban besar dengan tapak kasar (knobby tires), dan mesin yang tangguh di berbagai medan.
Trail digunakan untuk trabasan (melewati jalur tanah, bukit, dan sungai), serta sangat efektif untuk menjangkau lokasi sempit atau rute ekstrem yang tidak bisa dilewati mobil.
Beberapa model populer seperti Kawasaki KLX series, Honda CRF series dan Yamaha WR series.
Sementara kendaraan roda empat dengan sistem penggerak 4 roda (four-wheel drive / 4x4) memungkinkan torsi didistribusikan ke keempat roda, memberikan daya cengkeram ekstra di medan berlumpur, berbatu, atau terjal.
Mobil 4x4 ini biasa digunakan untuk ekspedisi, bantuan bencana, hingga wisata alam.
Model umum yang digunakan di komunitas off-road antara lain, Suzuki Jimny (klasik maupun modern), Toyota Land Cruiser, Jeep Wrangler, Ford Ranger Raptor hingga Daihatsu Taft / Feroza yang tentunya telah banyak dilakukan modifikasi untuk menerjang medan yang menantang.
Kendaraan ini sering dimodifikasi dengan winch, snorkel, ban MT (mud terrain), dan sistem suspensi khusus untuk menghadapi medan ekstrem.
Namun demikian, standar keselamatan tetap menjadi prioritas utama. IOF rutin melakukan ramp check atau pemeriksaan kelayakan untuk armada jeep pariwisata, serta mendorong penggunaan alat pelindung seperti helm dan pelindung tubuh untuk pengendara roda dua.
Potensi anggota IOF DIY juga tak bisa dipandang sebelah mata di ranah kompetisi. Kombes Pol. Burkan menyebut bahwa banyak anggota telah memiliki kendaraan dan keterampilan yang mumpuni untuk turun di ajang lomba off-road nasional maupun regional.
“Dari segi spesifikasi, para anggota ini punya kendaraan untuk berkompetisi. Dari driver sampai kendaraan sudah siap. Tentu spesifikasi akan menyesuaikan dari peraturan kompetisi yang akan diikuti,”pungkasnya.(nto)
Astra Motor Yogyakarta Gelar Pameran Honda AT Family Day Di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-20 |
![]() |
---|
Yamaha SR400 Bergaya British Sclamber yang Klasik, Simpel dan Tangguh |
![]() |
---|
Honda e:Technology City Tour di Yogyakarta Sambangi Keraton hingga Telusuri Kuliner Legendaris |
![]() |
---|
Dampak Kenaikan PPN dan Opsen bagi Industri Otomotif Roda Dua di DIY |
![]() |
---|
Sukses dengan Zusu dan Desultan, Smoot Siap Luncurkan Dua Motor Listrik Baru di 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.