1,5 Juta Penumpang Pilih Kereta Ekonomi, Begini Kata KAI Daop 6 Yogyakarta

Selama periode Januari hingga April 2025, tercatat sebanyak 1,5 juta lebih penumpang menggunakan layanan kereta api ekonomi dari wilayah ini.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
istimewa
Ilustrasi- Kereta api tiba di Stasiun Lempuyangan. 

TRIBUNJOGJA.COM - Kereta api kelas ekonomi terus menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian di wilayah Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta. 

Selama periode Januari hingga April 2025, tercatat sebanyak 1,5 juta lebih penumpang menggunakan layanan kereta api ekonomi dari wilayah ini.

KAI Daop 6 mencatat, total 1.546.772 penumpang memilih kereta ekonomi untuk perjalanan mereka, baik pada layanan komersial maupun layanan bersubsidi (PSO).

Capaian ini menjadi indikator kuat atas kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api, khususnya untuk kelas ekonomi yang menawarkan harga terjangkau tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan kenyamanan.

“Capaian ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api, khususnya kereta ekonomi, yang selama ini terus menjadi tulang punggung transportasi publik,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, Sabtu (17/5/2025).

Feni menjelaskan, keberhasilan layanan kereta api PSO—kereta bersubsidi yang disediakan atas dukungan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan—terlihat dari tingginya tingkat okupansi.

Dua kereta PSO keberangkatan awal dari Daop 6, yaitu KA Sri Tanjung dan KA Bengawan, mencatat tingkat keterisian di atas 100 persen.

KA Sri Tanjung (278) dengan rute Lempuyangan–Ketapang mencatat okupansi mencapai 182 persen, dengan total tiket terjual sebanyak 203.331 dari kapasitas tempat duduk yang tersedia sebanyak 112.042.

Sementara itu, KA Bengawan (281) relasi Purwosari–Pasarsenen mencatat okupansi 118 persen, dengan 169.876 tiket terjual dari kapasitas 144.054 kursi.

“Tingginya okupansi menunjukkan bahwa PSO benar-benar menjangkau kebutuhan masyarakat untuk transportasi yang terjangkau,” ucap Feni.

Selain kereta bersubsidi, layanan kereta ekonomi komersial Daop 6 juga mencatat kinerja yang menggembirakan.

Dua layanan KA Joglosemarkerto masing-masing dengan nomor perjalanan 187 dan 193 menunjukkan okupansi jauh melampaui kapasitas.

KA Joglosemarkerto (187) yang melayani rute Solobalapan–Semarang Tawang–Purwokerto–Yogyakarta–Solo balapan mencatat okupansi 218 persen.

Sebanyak 145.214 tiket terjual dari kapasitas 66.480 kursi.

Sementara KA Joglosemarkerto (193) dengan arah sebaliknya mencatat okupansi 217 persen, dengan jumlah tiket terjual mencapai 144.590 dari kapasitas yang sama.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved