Transisi Kepemimpinan BI DIY Diharapkan Perkuat Transformasi Ekonomi Daerah

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan pentingnya sinergi antara BI dan pemerintah daerah dalam menjawab tantangan ekonomi ke depan.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
PERAN BI: Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menghadiri serah terima jabatan dari Ibrahim kepada Sri Darmadi Sudibyo sebagai Kepala Perwakilan BI DIY, Jumat (16/5), menandai dimulainya babak baru peran BI dalam memperkuat transformasi ekonomi daerah. 

TRIBUNJOGJA.COM - Momentum pergantian kepemimpinan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis.

Serah terima jabatan dari Ibrahim kepada Sri Darmadi Sudibyo sebagai Kepala Perwakilan BI DIY, Jumat (16/5/2025), menandai dimulainya babak baru peran BI dalam memperkuat transformasi ekonomi daerah.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan pentingnya sinergi antara BI dan pemerintah daerah dalam menjawab tantangan ekonomi ke depan.

Ia menyebut, BI tidak hanya bertindak sebagai pengawal stabilitas moneter, tetapi juga harus mengambil peran aktif sebagai “co-creator” dalam membangun perekonomian DIY yang inklusif dan berdaya saing.

“Kerja sama Pemda DIY dan BI harus bisa menjawab dinamika zaman. Tantangan eksternal dan tekanan efisiensi fiskal nasional bisa memperlambat daya dorong belanja dan pelayanan publik. Namun justru ini harus menjadi katalis untuk penguatan sinergi dan pemanfaatan potensi sosial-ekonomi di daerah,” ujar Sri Sultan dalam sambutannya di acara pengukuhan.

Sri Sultan optimistis, perekonomian DIY pada 2025 akan tumbuh stabil di kisaran 4,8–5,6 persen (year on year), ditopang oleh peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP), akselerasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta membaiknya kondisi iklim. Namun ia juga mengingatkan perlunya peran inovatif BI, terutama dalam ekosistem digital dan riset kebijakan.

“QRIS itu bukan sekadar alat transaksi digital, tapi juga alat demokratisasi ekonomi. Maka edukasi kepada merchant agar tidak membebankan biaya tambahan kepada konsumen menjadi penting,” tegasnya. Ia juga menambahkan, riset-riset ekonomi BI harus lebih tajam dan preskriptif agar benar-benar menjadi kompas kebijakan bagi pemerintah daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Sri Sultan mengucapkan selamat kepada Sri Darmadi Sudibyo yang resmi dilantik sebagai Kepala BI DIY, sembari menyampaikan terima kasih kepada Ibrahim yang kini dipromosikan sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur.

“Pak Ibrahim telah menunjukkan dedikasi dan kemampuan luar biasa selama bertugas di DIY. Semoga pengabdian beliau berlanjut di tempat yang baru dengan semangat yang sama,” kata Sri Sultan.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menekankan bahwa pengukuhan ini adalah hasil dari proses evaluasi rutin yang dilakukan BI setiap semester. Ia menilai DIY sebagai wilayah yang sangat strategis dan unik, sehingga penempatan Kepala Perwakilan BI tidak hanya mempertimbangkan kompetensi teknis, tetapi juga sensitivitas terhadap budaya lokal.

“DIY itu istimewa, dan kami tidak mudah mencari pengganti Pak Ibrahim. Kami butuh sosok yang tak hanya kompeten, tapi juga mampu memahami nilai-nilai budaya di sini. Dan kami yakin Pak Sri Darmadi bisa menjalankan peran itu,” ungkap Perry.

Ia juga menyampaikan sejumlah fokus strategis yang harus segera ditangani di bawah kepemimpinan baru, termasuk pengendalian inflasi, penguatan ekonomi rakyat, perluasan digitalisasi, dan tata kelola kelembagaan.

“Digitalisasi adalah bagian penting. Sekarang BI sudah menaikkan ambang batas transaksi tanpa biaya dari Rp100.000 menjadi Rp250.000. DIY termasuk pelopor dalam adopsi QRIS dan kami ingin itu terus dipertahankan,” tambahnya.

Acara pengukuhan tersebut turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY, Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono, serta GKBRAyA Paku Alam selaku istri Wakil Gubernur DIY.

Dengan kepemimpinan baru di BI DIY, pemerintah daerah dan Bank Indonesia diharapkan semakin solid dalam mengawal pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berbasis inklusi sosial, dan responsif terhadap perubahan zaman.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved