DPD RI Dorong Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Berbasis Nilai-nilai Pancasila

Senator perwakilan DIY tersebut berharap, penguatan pendidikan karakter kepada anak didik bisa mengambil inspirasi melalui Pancasila. 

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
SOSIALISASI - Anggota DPD RI, Ahmad Syauqi Soeratno, saat menyampaikan paparannya dalam agenda sosialisasi 4 pilar bersama guru dan tenaga pendidik di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo, Selasa (13/5/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kalangan DPD RI menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang kini menjadi salah satu fokus prioritas pemerintah. 

Anggota DPD RI, Ahmad Syauqi Soeratno, mengatakan pemerintah ingin penguatan pendidikan karakter dapat dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai tingkat pendidikan.

Namun, senator perwakilan DIY tersebut berharap, penguatan pendidikan karakter kepada anak didik bisa mengambil inspirasi melalui Pancasila. 

Bukan tanpa alasan, Pancasila sudah selaras dan sejalan dengan karakter bangsa, sekaligus sublimasi dari nilai-nilai luhur budaya masyarakat Indonesia.

"Pancasila memiliki seperangkat nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial," katanya, di sela sosialisasi 4 pilar bersama guru dan tenaga pendidik di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo, Selasa (13/5/2025).

"Keseluruhan nilai-nilai tersebut harus dipahami, dimaknai, serta diamalkan, supaya dapat meresap sebagai laku hidup siswa," tambah Syauqi.

Baca juga: Serapan Gabah Sentuh 111 Ribu Ton, Bulog Yogyakarta Sewa Gudang Tambahan

Menurutnya, perisai bernama Pancasila bisa difungsikan sebagai pelindung diri, untuk mengantisipasi masuknya pengaruh-pengaruh negatif.

Syauqi pun mencontohkan, pendidikan karakter berbasis Pancasila melalui pengamalan nilai yang terkadung dalam sila pertama.

"Sila 'Ketuhanan Yang Maha Esa' mengisyaratkan kepada kita, bahwa negara ini menjadikan agama sebagai pedoman sekaligus kompas moral bagi masing-masing pemeluknya," jelasnya.

Kemudian, sila kedua mengandung nilai kemanusiaan universal, di mana seseorang diajarkan untuk saling mengenal manusia lainnya agar tercipta kesepahaman diantara sesamanya.

Dari pemahaman tersebut muncul norma dan etika dalam tata perilaku manusia.

"Ketika norma dan etika ini dapat dipegang teguh dan dijalankan sebagaimana mestinya, maka bukan tidak mungkin tercipta persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya.

Setelah tercapai persatuan, nilai-nilai demokrasi perlu diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Setiap keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak diambil melalui jalan musyawarah sampai tercapai kata mufakat.

Konsep ini mengajarkan pentingnya gotong royong dan semangat kebersamaan.

"Apabila nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan oleh seluruh elemen bangsa, kita boleh berharap masyarakat kita memiliki karakter dan mentalitas yang kuat dan berkeadaban," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved