PROFIL Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV, Jadi Paus Agustinus Pertama dari Amerika Serikat

Pada 1999, Prevost terpilih sebagai Prior Provinsial Agustinus di Chicago, dan pada 2001, ia diangkat menjadi Prior Jenderal Ordo Santo Agustinus, jabatan yang diembannya hingga 2013.

Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Chiclayo, Peru, pada 3 November 2014. 

Ia ditahbiskan sebagai uskup pada 12 Desember 2014 di Katedral Santa Maria Chiclayo, kemudian diangkat menjadi Uskup Chiclayo pada 26 November 2015.

Selanjutnya, Prevost menjabat sebagai anggota sejumlah lembaga Vatikan, termasuk Kongregasi untuk Klerus (2019) dan Kongregasi untuk Para Uskup (2020). 

Ia juga sempat ditunjuk sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Callao pada 2020.

Puncaknya, pada 30 Januari 2023, ia dipanggil kembali ke Roma untuk menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, sebuah posisi strategis dalam struktur Kuria Roma.

Pada Konsistori 30 September 2024, Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Kardinal dengan gelar Diakoni Santo Monika. 

Ia mengambil alih gereja tituler tersebut pada 28 Januari 2024.

Sebagai kepala Dikasteri, ia ikut dalam perjalanan apostolik Paus yang terbaru dan dalam kedua sesi Sidang Umum Biasa Sinode Para Uskup ke-16 tentang sinodalitas, yang berlangsung di Roma dari 4–29 Oktober 2023 dan 2–27 Oktober 2024. 

Sementara itu, pada 4 Oktober 2023, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota beberapa dikasteri. 

Akhirnya, pada 6 Februari 2025, Paus Fransiskus mengangkatnya ke Ordo Para Uskup, memberinya gelar Gereja Suburbikar Albano.

Selama masa rawat inap terakhir pendahulunya di rumah sakit “Gemelli,” Prevost memimpin doa Rosario untuk kesehatan Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus pada 3 Maret 2025.

Membawa Semangat Agustinus ke Vatikan

Dengan pengalamannya yang luas dalam pelayanan pastoral, kehidupan religius, serta kepemimpinan tingkat ordo dan Kuria Roma, Paus Leo XIV diyakini akan membawa warna tersendiri dalam masa kepausannya.

Moto episkopalnya, “In Illo uno unum” kutipan dari Santo Agustinus yang berarti “Dalam Dia yang satu, kita menjadi satu” menggambarkan semangat kesatuan dalam keberagaman, nilai yang sangat relevan dalam dinamika Gereja Katolik masa kini.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )