Soal ASPD SMP Diduga Bocor
AKHIR DRAMA Dugaan Kebocoran Soal ASPD SMP di Jogja: Dua Soal Jadi Bonus, Tak Ada Unsur Kesengajaan
Polemik dugaan kebocoran soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) jenjang SMP 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya menemukan titik
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Polemik dugaan kebocoran soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) jenjang SMP 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya menemukan titik terang.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menegaskan bahwa tidak ditemukan bukti kebocoran, meskipun terdapat dua soal yang dinilai memiliki kemiripan dengan materi yang beredar di media sosial.
Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, menyampaikan bahwa setelah dilakukan penelusuran dan klarifikasi, dua soal yang disebut-sebut mirip itu dipastikan tidak digunakan sebagai bahan penilaian. Sebaliknya, kedua soal tersebut dijadikan soal bonus yang otomatis dianggap benar untuk seluruh peserta ujian.
“Kami ingin menghargai siswa-siswa yang sudah belajar sungguh-sungguh. Dan tidak semua siswa melihat atau terpengaruh oleh dua soal itu,” kata Suhirman, Kamis (8/5/2025).
Kemiripan soal tersebut sempat memicu kehebohan setelah sebuah akun X (dulu Twitter) bernama @ayamkalasanenk mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dan foto lembaran soal yang diduga menyerupai soal ASPD mata pelajaran literasi numerasi (matematika).
Baca juga: Cerita Siswa Kelas 3 SMP tentang Kebocoran Soal ASPD: Hati Hancur, Mental Down
Unggahan itu bahkan menyebut nama SMP Negeri 10 Yogyakarta, sehingga menimbulkan dugaan bahwa sekolah tersebut terlibat dalam penyusunan atau penyebaran soal.
Namun, Suhirman memastikan bahwa tidak ada keterlibatan guru maupun pihak sekolah dalam penyebaran soal. Disdikpora DIY telah memeriksa guru penyusun soal dan kepala sekolah SMPN 10, dan tidak ditemukan pelanggaran.
“Penyusun soal juga tidak terlibat. Itu yang perlu kami luruskan. Dugaan kami, soal itu berasal dari sumber luar, bukan dari penyusun atau internal sekolah,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa seluruh penyusun soal ASPD dikarantina selama proses penyusunan dan semua dokumen dihapus usai tugas mereka selesai.
“(Penyusun soal) kita karantina, kemudian setelah selesai, semua dokumen dihapus sesuai prosedur,” imbuhnya.
Disdikpora juga menegaskan akan memperketat pengamanan dan distribusi soal pada penyelenggaraan ASPD selanjutnya. Suhirman menyebut evaluasi sistem pelaksanaan juga akan dilakukan menyeluruh.
Baca juga: Laporan ASPD SMP di Gunungkidul, Disdik Akui Ada Kendala Kecil tapi Teratasi
“Meski tidak terbukti ada kebocoran, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Sistem akan kami evaluasi secara menyeluruh agar ke depan lebih aman,” ujarnya.
Dengan hasil penelusuran ini, Disdikpora menutup polemik dengan memastikan tidak ada pelanggaran atau unsur kesengajaan dalam kasus ini. Namun, mereka tetap membuka ruang evaluasi lebih lanjut jika di kemudian hari ditemukan bukti baru.
“Kalau sampai ditemukan unsur kesengajaan, kami akan ambil tindakan tegas. Tapi yang terjadi sekarang adalah kemiripan soal, bukan kebocoran yang disengaja,” tandas Suhirman.
Dengan keputusan ini, drama soal ASPD yang sempat mengundang protes dan kekhawatiran dari para pelajar maupun orang tua pun resmi berakhir.
Dua soal kontroversial dinyatakan tidak mempengaruhi nilai, dan pelaksanaan ASPD dinyatakan tetap sah.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari / Han )
Poin Hasil Investigasi Kebocoran ASPD Matematika SMP DIY, Bukan di SMPN 10, Tidak Ada Ujian Ulang |
![]() |
---|
Ombudsman Desak Audit Keamanan Digital dan Investigasi Motif Pembocoran Soal ASPD SMP DI Yogyakarta |
![]() |
---|
Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas, DPRD Kota Yogya: Demi Kepercayaan Publik |
![]() |
---|
Hasil Investigasi Disdikpora DIY Ungkap Modus Oknum Guru Ambil Soal ASPD Lalu Dibagikan pada Siswa |
![]() |
---|
Cara Oknum Guru SMP di Jogja Bocorkan Soal Asli ASPD, Sedot Data VHD Ujian Semi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.