Lerai Siswi Berkelahi, Guru di Simalungun Justru Dilaporkan: Niat Baik Berbuah Petaka
Hisar dilaporkan oleh orang tua salah satu siswa dengan dugaan pemukulan terhadap PH (13), salah satu siswi yang terlibat perkelahian.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Sementara orangtua PH tidak menghadiri undangan tersebut.
Kepala SMPN 2 Tapian Dolok, Rosita Damanik, mengaku para siswa dan guru di sekolah merasa terganggu atas kehadiran pihak lain yang mengganggu proses belajar mengajar.
“Terganggu konsentrasi belajar mengajar karena masalah ini. Siswa pun takut melihat orang-orang datang kemari,” kata Rosita.
Pasca peristiwa itu, ia telah memanggil Hisar untuk meminta klarifikasi.
Ia juga menanyakan sejumlah siswa yang menyaksikan peristiwa itu.
Rosita menilai tindakan Hisar Pangaribuan masih wajar.
Pihak sekolah, sambung Rosita, telah melaporkan secara lisan masalah ini ke Korwil UPTD Dinas Pendidikan.
Rosita berharap kasus di ruang lingkup sekolah diselesaikan secara internal, bukan laporan polisi.
“Saya menilai tindakan beliau (Guru Hisar) masih wajar. Kalau guru yang salah, kami juga tindak. Kami ingin siswa berbudi pekerti baik. Saya juga sampaikan itu pada saat upacara. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah ini,” ucapnya.
Ayah PH (13) Roresky Harahap mengaku telah membuat laporan polisi seminggu setelah dugaan pemukulan itu, dengan surat tanda terima No. B/167/IV/2025 Polres Simalungun.
Kata Roresky, polisi telah turun melakukan olah TKP di lokasi kejadian, namun ia dilarang masuk oleh pihak sekolah karena dituduh bikin keributan.
Alasannya memutuskan membuat laporan polisi karena penyelesaian masalah dari pihak sekolah terkesan lambat.
Ia juga menyesalkan perbuatan guru terhadap putrinya. Menurutnya, Hisar telah mengaku menampar anaknya.
“Pas pulang sekolah anakku nangis di rumah. Kutanya kenapa menangis, dia bilang ditampar guru di sekolah. Coba lah, gimana perasaan kita, kalau anak perempuan kita ditampar,” kata Harahap.
Menurutnya, undangan pertemuan dari pihak sekolah tidak menyangkut konflik antara siswa dan guru.
Untuk itu, ia berharap pihak sekolah, khususnya Hisar Pangaribuan, datang meminta maaf.
“Sejak kejadian itu, dia (guru) nggak pernah nanya kepada anakku apa yang sakit. Sudah kubilang sama gurunya, ‘Pak, jangan anggar uang, Pak. Datang aja ke rumah minta maaf, selesai,’” kata Roresky. (*)
Protes Pasokan Air Ngadat dan Kualitasnya Buruk, Warga Satu Perumahan Kompak Tak Bayar Tagihan PDAM |
![]() |
---|
Bus Rombongan Wisatawan di Simalungun Terbakar, Puluhan Penumpang dan Kru Selamat |
![]() |
---|
Tragedi Memilukan 2 Balita di Simalungun, Tewas Setelah Terjebak di Rumahnya yang Terbakar |
![]() |
---|
Berita Kecelakaan: Nasib Nahas Ibu & Anak, Sopir Baru Sadar Setelah Terdengar Suara dari Kolong Truk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.