Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Sebelum Wafat, Paus Fransiskus Restui Mobil Kepausan Jadi Klinik Keliling untuk Anak-Anak Gaza

Gagasan awal untuk mengubah popemobile menjadi klinik keliling datang dari Kardinal asal Swedia, Anders Arborelius, bersama jajaran pimpinan organisas

vaticannews.va
Sebelum Wafat, Paus Fransiskus Restui Mobil Kepausan Jadi Klinik Keliling untuk Anak-Anak Gaza 

TRIBUNJOGJA.COM – Paus Fransiskus diketahui telah merestui perubahan fungsi kendaraan kepausan atau popemobile miliknya menjadi klinik kesehatan keliling untuk anak-anak di Jalur Gaza

Restu tersebut disampaikan beberapa bulan sebelum beliau wafat, sebagai bentuk keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.

Mobil berwarna putih yang akan dialihfungsikan itu sebelumnya digunakan oleh Paus saat melakukan kunjungan ke Betlehem pada 2014. Kendaraan tersebut merupakan pemberian dari Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas.

Inisiatif Bersama Caritas Jerusalem

Gagasan awal untuk mengubah popemobile menjadi klinik keliling datang dari Kardinal asal Swedia, Anders Arborelius, bersama jajaran pimpinan organisasi bantuan Katolik, Caritas Jerusalem. 

Mereka mengusulkan ide tersebut langsung kepada Paus Fransiskus.

Menurut laporan The New York Times, ide itu mendapat sambutan positif dari Vatikan pada November 2024. 

Dalam suratnya kepada Kardinal Arborelius, Uskup Agung Edgar Peña Parra menuliskan merasa senang menyampaikan persetujuan atas proyek ini, bersama dengan jaminan doanya bagi semua yang terkait dengan usaha amal ini.

Kardinal Arborelius menilai bahwa transformasi kendaraan kepausan menjadi klinik keliling adalah bentuk kepedulian konkret dari Paus terhadap penderitaan anak-anak di Gaza

“Papamobile adalah tanda konkret bahwa Paus Fransiskus peduli dengan semua penderitaan anak-anak di Gaza, bahkan setelah kematiannya," ujar Kardinal Arborelius dalam pesan elektroniknya.

Baca juga: PROFIL Kardinal Ignatius Suharyo, Putra Bantul yang Wakili Indonesia di Pemakaman Paus Fransiskus

Klinik Keliling untuk Anak-Anak Terlantar

Sekretaris Jenderal Caritas Swedia, Peter Brune, mengungkapkan bahwa mobil tersebut akan dilengkapi dengan alat medis dasar, seperti alat tes infeksi cepat, perlengkapan untuk menjahit luka, serta vaksin dan suntikan. 

Klinik ini akan menyasar anak-anak Gaza yang terluka dan mengalami kekurangan gizi.

“Dengan kendaraan ini, kita bisa menjangkau anak-anak yang saat ini sama sekali tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan anak-anak yang terluka dan kekurangan gizi,” ujar Brune seperti dikutip dari Vatican News, Minggu (4/5/2025).

Ia menambahkan, proyek ini merupakan respons terhadap lumpuhnya sistem kesehatan di Gaza, akibat konflik yang berkepanjangan dan blokade total yang diberlakukan otoritas Israel sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu.

Disesuaikan dengan Standar Keamanan

Mobil kepausan tersebut telah menjalani proses modifikasi untuk dapat digunakan sebagai klinik keliling. 

Menurut Sekretaris Jenderal Caritas Jerusalem, Anton Asfar, kendaraan itu kini dilengkapi dengan jendela antiledakan dan akan diawaki oleh dokter serta tenaga medis.

“Mobil ini menunjukkan kasih, kepedulian, dan kedekatan Paus terhadap mereka yang paling lemah, seperti yang selalu beliau tunjukkan selama krisis ini,” ucap Anton Asfar.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki sekitar 100 staf medis yang saat ini masih bekerja di Gaza, membantu masyarakat di tengah krisis yang terus berlangsung.

Menunggu Izin dari Otoritas Israel

Meski kendaraan sudah disiapkan, tantangan berikutnya adalah memperoleh izin dari pihak Israel agar kendaraan tersebut bisa masuk ke wilayah Gaza

Hingga saat ini, COGAT lembaga pemerintah Israel yang mengatur masuknya bantuan ke Gaza belum memberikan tanggapan.

Israel diketahui memperketat blokade terhadap Gaza dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari tekanan kepada Hamas untuk membebaskan para sandera.

Kendati demikian, pihak Caritas tetap berharap proyek ini dapat segera terealisasi, sebagai bentuk nyata warisan perdamaian Paus Fransiskus kepada anak-anak Gaza yang terdampak perang.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved