Rangkuman Pengetahuan Umum
Rangkuman Materi Ipa Kelas 9, Bab 2, Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan
Cara perkembangbiakan hewan dengan menggunakan bagian tubuhnya sendiri disebut dengan perkembangbiakan aseksual.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM- Dari sekian banyak hewan yang ada dan hidup di bumi ini, pernahkah kamu bertanya tentang bagaimana perkembangbiakan hewan terjadi?
Tahukah kamu, tidak semua hewan berkembangbiak sengan cara seksual?
Ada beberapa jenis hewan yang berkembangbiak dengan menggunakan bagian tubuhnya, seperti tumbuhan?
Cara perkembangbiakan hewan dengan menggunakan bagian tubuhnya sendiri disebut dengan perkembangbiakan aseksual.
Lantas, bagian tubuh manakah yang digunakan untuk berkembang biak?
Bagaimanakah sifat keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan aseksual pada hewan?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, yuk simak penjelasan materi di bawah ini!
Materi dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 9, karya Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Lia Yuliati, I Wayan Dasna, Ardian A. Pangestuti, Dyne R. Puspitasari, Hamim T. Mahfudhillah, Alifa Robitah, Zenia L. Kurniawati, Fatia Rosyida, dan Mar’atus Sholihah, dan diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
a. Membentuk Tunas
Tahukah kamu, terdapat beberapa hewan yang mampu berkembangbiak dengan cara membentuk tunas.
Contoh hewan yang membentuk tugas untuk menghasilkan keturunannya, yaitu hewan dari filum Porifera dan Coelenterata.
Hewan yang berasal dari filum Porifera dan Coelenterata adalah ubur-ubur dan Hydra sp.
Hewan yang dapat membentuk tunas, misalnya Hydra sp. dan ubur ubur dari jenis Obelia sp. dan Aurelia sp.
b. Fragmentasi
Perkembangbiakan fragmentasi terjadi melalui dua tahap, yaitu fragmentasi dan regenerasi.
Fragmentasi adalah tahap pemotongan tubuh induk menjadi beberapa bagian.
Tahap Regenerasi adalah tahap ketika setiap potongan tubuh tersebut membentuk bagian tubuh lain dan perlahan menjadi individu baru.
Salah satu contoh hewan yang dapat melakukan fragmentasi adalah Planaria.
c. Partenogenesis
Melansir dari Kompas.com, Partenogenesis adalah metode perkembangbiakan hewan tanpa adanya pembuahan atau perkawinan jantan dan betina.
Partenogenesis adalah metode reproduksi tanpa adanya pembuahan atau tanpa adanya perkawinan jantan dan betina.
Metode reproduksi ini tidak memerlukan adanya pejantan yang melakukan pembuahan pada betina.
Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada beberapa serangga, seperti lebah, semut, tawon, kutu kuda, dan kutu air.
Pada hewan lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan.
Lebah betina bersifat steril dan memiliki tugas sebagai pekerja dalam koloni lebah.
Lebah jantan bersifat fertil.
Lebah jantan mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu.
Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur-telur yang menjadi lebah betina dan lebah jantan.
Selain lebah, kutu daun, dan kutu air, kutu daun juga dapat berkembang biak dengan cara partenogenesis.
Kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur.
Telur yang dihasilkan akan berkembang dan menetas menjadi kutu betina tanpa didahului proses fertilisasi.
Meski demikian fertilisasi tetap diperlukan untuk menghasilkan individu baru setelah beberapa generasi kutu mengalami partenogenesis. ( MG BENEDICTA FAYOLA )
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Mengapa Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap Hewan Berdarah Panas dan Berdarah Dingin: Perbedaan, Ciri, dan Contohnya |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 2 : Pengertian, Ciri, Tujuan Teks Anekdot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.