Rangkuman Pengetahuan Umum

Rangkuman Materi Sosiologi, Kelas XI, Bab 4, Bagian B: Upaya untuk Mambangun Harmoni Sosial 

Sebagai generasi bangsa, kalian memiliki peran penting untuk mambangun harmoni sosial dalam masyarakat.  peranan apa saja yang dapat kalian lakukan?

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Cover buku sosiologi kelas XI 

TRIBUNJOGJA.COM - Pernahkah kamu melihat aksi sosial yang dilakukan di daerah tempat tinggalmu? 

Apakah kamu pernah ikut serta di dalamnya? 

Aksi sosial dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang menyadarkan dan menggerakan masyarakat dalam membangun kepedulian sehingga harmoni sosial dapat dipelihara dengan baik. 

Sebagai generasi bangsa, kalian memiliki peran penting untuk mambangun harmoni sosial dalam masyarakat. 

Lantas, peranan apa saja yang dapat kalian lakukan dalam kegiatan aksi sosial

Dalam menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak materi penjelasan di bawah ini!

Materi dilansir dari  buku Sosiologi kelas XI karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Seli Septiana Pratiwi, diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Ada empat bentuk kegiatan sederhana hingga kompleks yang dapat kamu lakukan untuk membangun harmoni sosial:

1. Menginformasikan: Menyebarluaskan informasi bersama pihak berwenang/ ahli melalui seminar, siaran radio, podcast, video, dan media lainnya.

2. Berdialog: Mengadakan musyawarah, pertemuan, FGD, dan pajak pendapat bersama masyarakat untuk mengakomodasi pendapat publik dan memberikan saran secara kontekstual kepada pihak berwenang. 

3. Berkolaborasi Bekerja sama dengan berbagai pihak (pemerintah, LSM, organisasi, dan komunitas tertentu) untuk membantu masyarakat, seperti magang, menjadi volunter, dan membantu penelitian pihak terkait. 

4. Pemberdayaan: Menginisiasi program atau riset yang dilaksanakan atau dikelola secara mandiri untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Kalian dapat memilih satu bentuk aksi yang memungkinkan untuk kalian terapkan. 

Lantas, seperti apa contoh aksi yang dapat dilakukan dari keempat bentuk kegiatan di atas? 

1. Menyebarluaskan  informasi Melalui Kampanye Sosial 

Kampanye sosial dapat dijadikan salah satu cara untuk membangun harmoni sosial dalam masyarakat. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kampanye diartikan sebagai gerakan atau tindakan serentak untuk mengadakan aksi tertentu. 

Adapun dalam kampanye sosial aktivitas dan informasi yang diberikan bersifat edukatif, bukan komersial atau untuk memenuhi kepentingan pribadi atau golongan tertentu. 

Contohnya, memperluas informasi, inovasi, ide/gagasan baru yang bersifat sosial dan dibutuhkan oleh masyarakat. 

Selain itu, cara ini juga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menyiapkan permasalahan sosial tertentu. 

Dalam melakukan aksi kampanye sosial, kampanye dapat dilakukan dengan berbagai media konvensional dan media digital. 

Bentuk kegiatan kampanye juga bermacam-macam, seperti seminar, siaran radio, siaran televisi, podcast, dan pemanfaatan media sosial

Dalam mengunggah kampanye ke dalam media sosial, kalian dapat menambahkan tag yang sesuai dengan isi kampanye. 

Tag membantu informasi mudah dijangkau sehingga semakin banyak yang melihat. 

Salah satu contoh tag adalah #Durumahaja, tag yang ramai digunakan pada masa Covid-19. 

Hal itu tentu dapat menjangkau banyak orang sehingga informasi dapat tersebar dengan luas dan cepat.

Namun, dalam berkampanye tidak sekadar berbicara atau bersuara, tetapi juga memerlukan isi pembicaraan yang bermakna. 

Oleh karena itu, dibutuhkan pihak yang berwenang dan memiliki keahlian di bidang topik terkait dengan tujuan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meminimalkan penyebaran informasi yang tidak benar.  

Kampanye sosial umumnya dilakukan satu arah, yaitu kepada individu/kelompok yang menerima informasi. 

Artinya, pemahaman dan pengalaman tiap-tiap individu/kelompok tidak dapat digali lebih dalam. 

Salah satu kampanye sosial yang dapat dilakukan, yaitu edukasi kesadaran lingkungan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik, meminimalkan penggunaan plastik, dan mengolah limbah menjadi bahan kreatif tepat guna.

Kampanye tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan psikis manusia. 

2. Berdialog Melalui Audiensi Publik (Public Hearing)

Public hearing berasal dari bahasa Inggris, public yang berarti rakyat, warga, publik, atau umum dan hearing yang berarti mendengarkan, memeriksa, atau menyelidiki. 

Dengan begitu, public hearing adalah aktivitas mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh rakyat, publik, atau umum. 

Public hearing adalah kegiatan untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat yang dapat direkomendasikan untuk membentuk kebijakan-kebijakan baru, seperti mengadakan musyawarah, Focus Group Discussion (FGD), dan jajak pendapat.

Public hearing bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik melalui musyawarah bersama. 

Melalui public hearing, kritik dan saran dapat disampaikan oleh individu atau kelompok dengan baik kepada pihak-pihak terkait. 

Public hearing dapat dilakukan oleh siapapun dan di mana pun. 

Kalian juga dapat melakukan public hearing, seperti membahas kebijakan-kebijakan yang diterapkan di sekolah, masyarakat, bahkan pemerintah.

Namun, kalian perlu melibatkan pihak pihak terkait dan ahli di bidangnya agar pendapat yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan norma yang berlaku.

3. Berkolaborasi dalam Perawatan Sosial

Lansia, penyandang disabilitas, penderita gangguan kesehatan mental, dan masyarakat miskin merupakan bagian dalam kelompok sosial

Sebagai kelompok sosial dalam masyarakat, mereka membutuhkan penanganan khusus. 

Salah satunya, dengan layanan kesehatan. 

Sebagai pelajar, kalian dapat berpartisipasi dalam kegiatan perawatan sosial

Beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki jurusan keperawatan sosial

Lulusan dari jurusan tersebut memiliki keterampilan memberi layanan sosial seperti merawat lansia dan anak-anak berkebutuhan khusus. 

Perawatan sosial pada umumnya merupakan layanan yang bertujuan memenuhi kasih sayang, keselamatan, kelekatan, dan kesejahteraan masyarakat dengan tujuan penerimanya mampu tumbuh secara optimal sesuai dengan kondisi kebutuhannya. 

Perawatan sosial juga dibutuhkan ketika terjadi bencana alam. 

Peranan masyarakat dalam membantu penanggulangan kepada korban sangat berarti. 

Bantuan yang diberikan tidak harus berupa harta benda, tetapi juga tenaga. 

Dengan memberikan kepedulian sosial, harmoni sosial dalam masyarakat dapat terpelihara. Modal utama dalam kepedulian sosial, yaitu sikap simpati dan empati. 

Salah satu cara membangun harmoni sosial adalah dengan berkolaborasi bersama pihak ketiga di lingkungan sekitar, misalnya keluarga, teman, tetangga, sekolah, dan pemerintah. Apakah kalian juga dapat melakukan aksi perawatan sosial

Tentu saja kalian bisa, misalnya dengan melakukan kegiatan Pramuka.

Kasi kelompok Pramuka membantu memberikan hiburan, pendidikan, dan pendampingan setelah terjadi bencana. 

Aksi kelompok Pramuka dapat mengurangi rasa trauma anak-anak. 

Selain Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) juga dapat memberikan pengalaman berharga bagi kalian untuk dapat berkontribusi dalam masyarakat. 

Sebagai generasi muda, kalian memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian serta keharmonisan sosial dalam masyarakat. Mulailah dari lingkungan sekitar kalian. 

Bekali diri kalian dengan berbagai keterampilan yang memberi manfaat bagi orang lain. Jangan sia-siakan masa muda kalian, ikutlah ambil bagian dalam membangun bangsa Indonesia. 

4. Berkolaborasi dalam Filantropi Sosial (Charity) 

Membangun harmoni sosial dapat dilakukan melalui kegiatan filantropi sosial atau charity. Kata filantropi berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos yang berarti persahabatan dan anthropos yang berarti manusia. 

Secara keseluruhan, filantropi dapat diartikan sebagai persahabatan dengan manusia. Berdasarkan sifatnya, terdapat dua term untuk berderma, yaitu filantropi dan charity (karitas). 

Charity merupakan bentuk filantropi tradisional yang berbasis karitas. 

Praktik filantropi tradisional berbentuk pemberian untuk kepentingan pelayanan sosial.

Dengan begitu, filantropi dapat dimaknai sebagai bentuk tindakan atau bantuan pelayanan sosial untuk mewujudkan persahabatan dengan sesama manusia dan sebagai instrumen kedermawanan untuk membangun solidaritas sosial atau merawat pertalian dan kohesivitas sosial

Filantropi dilakukan dengan cara menyalurkan sumber daya secara merata untuk kepentingan berkelanjutan dalam masyarakat. 

Praktik filantropi dilakukan melalui kegiatan amal atau donasi, baik secara materi dan nonmateri maupun melalui organisasi/lembaga dan individu. 

Kegiatan filantropi juga dapat kalian lakukan, seperti penggalangan dana bagi korban bencana yang disalurkan kepada masyarakat atau lembaga pemerintah seperti Baznas.

Filantropi tidak selalu fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada pengembangan keterampilan masyarakat. 

Misalnya, kegiatan life skill training seperti pelatihan membuat kerajinan, komputer, menjahit, memasak, dan bahasa Inggris. 

Dengan demikian, dampak kegiatan filantropi dapat dirasakan masyarakat secara langsung, baik dalam waktu singkat maupun dalam jangka waktu panjang. ( MG BENEDICTA FAYOLA )

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved