Sri Sultan HB X Resmikan IGD Dual Function RSJ Grhasia, Perkuat Layanan Kesehatan Jiwa
Peresmian ini menandai penguatan layanan kesehatan jiwa di wilayah DIY yang lebih cepat, tanggap, serta menjunjung tinggi martabat pasien
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meresmikan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dual Function Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia Yogyakarta, Kamis (24/4/2025), di Pakem, Sleman.
Peresmian ini menandai babak baru dalam penguatan layanan kesehatan jiwa di wilayah DIY yang lebih cepat, tanggap, serta menjunjung tinggi martabat pasien.
Sri Sultan menekankan bahwa peresmian IGD ini bukan sekadar pengembangan infrastruktur semata, melainkan langkah strategis dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan jiwa yang profesional dan berorientasi pada keselamatan pasien.
Di tengah dinamika sosial yang kian kompleks, kebutuhan terhadap layanan kesehatan jiwa yang terintegrasi disebut sebagai salah satu prioritas utama.
“IGD ini menjadi titik awal bagi penyelamatan jiwa, stabilisasi krisis, hingga proses pemulihan yang utuh. Lebih dari itu, hadirnya fasilitas ini mempertegas RSJ Grhasia sebagai garda terdepan dalam penanganan kondisi psikiatrik akut di DIY,” ujar Sri Sultan HB X di hadapan para undangan yang terdiri atas pejabat daerah, tenaga medis, hingga perwakilan lembaga keuangan.
Sebagai rumah sakit jiwa milik Pemerintah Daerah DIY, RSJ Grhasia selama ini telah menjadi rujukan utama dalam penanganan gangguan kejiwaan.
Dengan rekam jejak panjang serta sumber daya manusia yang andal, Grhasia dikenal mengedepankan pendekatan holistik dalam proses penyembuhan—yakni perpaduan antara aspek medis, psikologis, dan sosial.
Dalam konteks budaya lokal, Sri Sultan HB X turut mengangkat nilai luhur falsafah Jawa ngemong—merawat dengan kelembutan, membimbing tanpa menghakimi, serta hadir dengan empati.
Menurutnya, nilai tersebut sejalan dengan semangat layanan kesehatan jiwa yang tidak hanya mengandalkan farmakoterapi, melainkan juga suasana yang menumbuhkan rasa aman dan penerimaan.
“Pemda DIY berkomitmen memperkuat ekosistem pelayanan kesehatan jiwa yang inklusif dan humanis. Kita percaya, tidak ada kesehatan yang utuh tanpa kesehatan mental,” lanjutnya.
Sultan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran RSJ Grhasia, Dinas Kesehatan DIY, serta pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan fasilitas IGD ini.
Ia berharap, keberadaan IGD “Dual Function” dapat menjadi ruang pemulihan yang layak dan bermartabat bagi setiap individu yang sedang menghadapi krisis kejiwaan.
Dalam acara tersebut turut hadir Direktur RSJ Grhasia, Direktur RS dr. Suhardi Hardjolukito, Sekretaris Daerah Sleman yang mewakili Bupati Sleman, sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemda DIY, serta Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah DIY.
Mereka menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari pembaruan sistem layanan kesehatan jiwa yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Peresmian IGD “Dual Function” ini menandai komitmen berkelanjutan Pemda DIY dalam memperkuat fondasi kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan masyarakat. (*)
Kehadiran BPD Bisa Jadi Katalisator Pembangunan Daerah, Begini Kata Sri Sultan HB X |
![]() |
---|
Kabupaten-Kota di DIY Segera Perbarui Raperda Minuman Beralkohol, Peredaran Online Jadi Fokus Baru |
![]() |
---|
Pembukaan Tol Baru Berpotensi Tingkatkan Kunjungan ke DIY, Pemda Siapkan Strategi Atasi Over Tourism |
![]() |
---|
Kebijakan Royalti Musik Tuai Pro-Kontra, Pemda DIY Siapkan Solusi untuk UMKM |
![]() |
---|
Pemda DIY Dorong Ikan Lokal untuk Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.