Perundungan Siswa di Gunungkidul

Pelajar SMP di Gunungkidul Diduga Alami Perundungan oleh Teman Sekolahnya Gegara Dituduh Mencuri

Orangtua korban Sri Kusmiyati mengatakan berdasarkan cerita sang anak aksi perundungan tersebut dilakukan teman sekolahnya.

|
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
pixabay
DUGAAN PERUNDUNGAN: Foto ilustrasi. Pelajar SMP di Gunungkidul diduga mengalami perundungan oleh teman sekolahnya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.CO,M GUNUNGKIDUL - Seorang pelajar SMP Negeri  di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diduga mengalami perundungan oleh teman sekolahnya.

Orangtua korban Sri Kusmiyati mengatakan berdasarkan cerita sang anak aksi perundungan tersebut dilakukan teman sekolahnya.

Lantaran, korban dicurigai mencuri di kantin sekolah.

"Anak saya duduk di kelas VII, dia mengaku dirundung dan sempat ada kakak kelasnya kelas IX yang juga melakukan pemukulan. Katanya itu, anak saya dicurigai mencuri di kantin," ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (24/4/2025).

Dia melanjutkan, padahal dari keterangan korban saat itu dirinya bukan ingin  mencuri melainkan mengambil uang di kelas untuk membayar makanan yang dibelinya.

"Jadi, anak saya itu sudah memberitahukan ke penjaga kantin akan mengambil uang ke kelas untuk membayar makanannya. Namun saat kembali ke kelas diikuti kakak kelasnya dan terjadilah peristiwa itu," terangnya.

Atas kejadian itu, korban sempat sempat mengalami sakit pada perutnya. Orangtua korban pun langsung  melakukan visum ke rumah sakit.

"Anak saya kesakitan pada bagian perutnya, setelah kejadian itu. Saya langsung visum ke rumah sakit," kata dia.

Tak hanya mengalami sakit pada perut, Sri mengatakan anaknya juga mengalami trauma hingga tidak berani datang ke sekolah lagi.

"Trauma tidak mau sekolah lagi, takut anak saya gak ngomong,"tuturnya.

Lepas dari itu, orangtua korban mengaku kecewa dengan pihak sekolah. Sebab, tidak ada pemberitahuan atas kejadian tersebut.

"Saya kecewa tidak ada pemberitahuan dari sekolah terkait peristiwa ini,"ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SMP N 1 Playen, Tumijo menuturkan pihaknya juga baru mendengar  hari ini terkait dugaan kasus perundungan

Seusai mendengar kejadian itu, pihaknya langsung melakukan pertemuan antara pihak sekolah dan orangtua korban perundungan

"Karena ini belum ada kesinkronan dari kedua belah pihak, sekolah akan menindaklanjuti sebaiknya, untuk mediasi mereka. Baik yang dianggap pelaku, dan korban perundungan, harapannya mereka jujur," terang dia.

Dirinya  berharap pertemuan, antara orang tua dan anak bisa dilakukan. Dan, penyelesaian bisa segera dilakukan  secara kekeluargaan, agar anak  bisa melanjutkan sekolah kembali.

"Kami segera lakukan mediasi," ucap dia. 

Tumijo mengaku, saat ini di sekolahnya sudah  ada tim anti perundungan, di mana setiap seminggu tiga kali dilakukan apel salah satunya menanamkan perilaku antisipasi perundungan

"Sekolah anaknya banyak, kadang kecil (perundungan kecil), kenapa tidak tahu? karena anak tidak melaporkan. Yang paling banyak anak memanggil nama orang tuanya, itu juga masuk perundungan," tandasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved