PSIM Yogyakarta

Cerita Legiun Asing PSIM Yogyakarta Yusaku Yamadera Jaga Kondisi saat Libur Kompetisi

Menurut Yusaku, mengambil sebagian waktu untuk rehat total adalah kunci utama pemulihan fisik dan mental setelah musim kompetisi yang menguras tenaga.

|
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Legiun asing PSIM Yogyakarta, Yusaku Yamadera saat menjalani latihan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Yusaku Yamadera tengah menikmati libur kompetisi dengan berkunjung ke beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Thailand.

Pemain asal Jepang yang berhasil membawa PSIM Yogyakarta keluar sebagai juara Liga 2 2024/2025 dan promosi ke Liga 1 itu mengaku tetap menjaga kondisi fisiknya selama liburan.

Baginya, mengambil sebagian waktu untuk rehat total adalah kunci utama pemulihan fisik dan mental setelah musim kompetisi yang menguras tenaga.

"Menurut saya, cara terbaik untuk recovery adalah tidak melakukan apa-apa," ujar Saku, sapaan akrabnya, Rabu (23/4/2025).

Kesibukannya di lapangan hijau selama musim kompetisi, membuat Saku mendambakan waktu rehat yang sesungguhnya.

Momen libur ini dimanfaatkannya untuk quality time bersama dengan keluarga.

"Saya pergi ke Singapura dan Thailand bersama keluarga dalam 2-3 minggu dan saya menghabiskan banyak waktu bersama keluarga," ungkapnya.

Meskipun demikian, libur panjang ini tak lantas membuat Saku jauh dari dunia sepak bola.

Dirinya memiliki cara tersendiri untuk tetap aktif latihan, meski dalam kondisi liburan.

"Saya memiliki libur yang panjang, hampir 2 bulan. Jadi, minggu pertama saya tidak melakukan apa-apa. Minggu kedua, saya mulai latihan kembali, mulai berlari, latihan otot,  dan minggu terakhir berlatih bersama bola," jelasnya.

Baca juga: PSIM Yogyakarta Gelar Latihan Perdana Dua Bulan Sebelum Kickoff Liga 1, Ini Kata Manajer Tim

Saku mengaku sering bermain bola bersama dengan beberapa rekannya dari berbagai kalangan.

Hal ini dilakukan untuk menjaga sentuhan bolanya agar tak hilang.

"Jika tidak latihan dengan bola, saya tidak bisa melakukan apapun di lapangan. Terkadang saya pergi latihan bersama anak-anak universitas dan mantan pemain sepak bola di sana," ujarnya dengan antusias.

Disiplin tinggi tetap menjadi pondasi gaya hidup Saku, termasuk dalam menjaga asupan makanan.

Menurutnya, hal ini menjadi investasi penting untuk menjaga performa di level kompetisi yang lebih tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved