Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Paus Fransiskus Dibawa ke Basilika Santo Petrus Rabu Pagi Pemakaman Digelar Setelah 9 Hari Berkabung

Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan sementara di Kapel Saint Martha di Vatikan, dalam peti jenazah yang disiapkan pada pukul 8 malam waktu setempat. 

instagram.com/franciscus
Paus Fransiskus Dibawa ke Basilika Santo Petrus Rabu Pagi, Pemakaman Digelar Setelah 9 Hari Berkabung 

TRIBUNJOGJA.COM - Upacara penetapan kematian dan penempatan jenazah Paus Fransiskus di dalam peti jenazah dijadwalkan berlangsung pada Senin malam, pukul 8:00 waktu Roma di Kapel Casa Santa Marta, Vatikan. 

Upacara tersebut akan dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, yang dihadiri oleh Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re, serta anggota keluarga mendiang Paus, Dr. Andrea Arcangeli dan Dr. Luigi Carbone, Direktur dan Wakil Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan.

Setelah upacara penetapan kematian, jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Rabu pagi, 23 April 2025. 

Baca juga: MENGENAL Basilica Santa Maria Maggiore, Gereja Favorit Paus Fransiskus Tempat Ia Ingin Dimakamkan

Umat Katolik dari berbagai belahan dunia dapat memberikan penghormatan terakhir di hadapan jenazah beliau.

Matteo Bruni, Direktur Kantor Pers Tahta Suci, mengonfirmasi bahwa proses pemindahan ini akan dilaksanakan sesuai dengan pengaturan yang akan diumumkan setelah Kongregasi Kardinal pertama.

Sementara itu, kantor pers Vatikan juga mengumumkan penundaan perayaan Misa kanonisasi untuk Beato Carlo Acutis yang semula dijadwalkan pada 27 April 2025. 

Perayaan tersebut akan diselenggarakan pada Minggu Kedua Paskah, atau Minggu Kerahiman Ilahi.

Setelah kematian Paus Fransiskus diumumkan pada Senin (21/4), Vatikan mengumumkan masa berkabung sembilan hari. Kardinal Kevin Farrell mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus wafat pada pukul 07.35 waktu Roma. 

Misa untuk Paus Fransiskus yang meninggal dunia akan digelar pada Rabu, 23 April, di Gereja Makam Suci Yerusalem.

Sementara itu, masa berkabung sembilan hari dimulai setelah pengumuman wafatnya Paus Fransiskus pada Senin pagi.

Selama periode ini, semua kegiatan liturgis dan kenegaraan di Vatikan dihentikan, dan umat Katolik di seluruh dunia diundang untuk mengadakan Misa arwah sebagai bentuk penghormatan.

Masa Berkabung dan Persiapan Pemakaman

ALASAN Paus Fransiskus Pilih Dimakamkan di Santa Maria Maggiore Bukan di Basilika Santo Petrus
ALASAN Paus Fransiskus Pilih Dimakamkan di Santa Maria Maggiore Bukan di Basilika Santo Petrus (instagram.com/franciscus)

Pada masa transisi ini, Dewan Kardinal mengambil alih kegiatan administratif Gereja Vatikan dengan tugas terbatas. Mereka fokus pada persiapan untuk pemilihan Paus baru, yang akan dimulai setelah pemakaman berlangsung, yang diperkirakan sekitar 15-20 hari setelahnya. 

Camerlengo menjadi pemimpin sementara Vatikan, mengelola logistik dan persiapan pemakaman.

Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan sementara di Kapel Saint Martha di Vatikan, dalam peti jenazah yang disiapkan pada pukul 8 malam waktu setempat. 

Masyarakat diperkirakan akan mengunjungi peti jenazah tersebut untuk memberi penghormatan terakhir mereka pada Rabu pagi, sebelum dimakamkan.

Paus Fransiskus Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore

MENGENAL Basilica Santa Maria Maggiore, Gereja Favorit Paus Fransiskus Tempat Ia Ingin Dimakamkan
MENGENAL Basilica Santa Maria Maggiore, Gereja Favorit Paus Fransiskus Tempat Ia Ingin Dimakamkan (Dok. Basilica Santa Maria Maggiore)

Sebagaimana diungkapkan dalam wasiatnya, Paus Fransiskus memilih untuk tidak mengikuti tradisi pemakaman para paus sebelumnya yang dimakamkan di Basilika Santo Petrus. 

Baca juga: 8 Fakta Unik Tentang Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memilih Basilika Santa Maria Maggiore, sebuah gereja yang sangat berarti baginya. Sebelumnya, Paus Fransiskus sering mengunjungi basilika ini untuk berdoa, terutama sebelum dan sesudah perjalanan luar negeri.

Dengan keputusan ini, pemakaman Paus Fransiskus akan menjadi yang pertama sejak Paus Leo XIII pada tahun 1903, yang tidak dimakamkan di Basilika Santo Petrus

Sebagai tambahan, Paus Fransiskus juga menolak tradisi pemakaman dengan tiga peti jenazah dan memilih peti kayu sederhana yang dilapisi seng. 

Upacara pemakaman pun akan digelar dengan kesederhanaan, tanpa prosesi megah yang biasa dilakukan pada pemakaman paus-paus sebelumnya. 

Jenazah akan tetap disemayamkan dalam peti, dengan tutupnya terbuka, memberikan kesempatan bagi umat untuk memberikan penghormatan terakhir.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved