Gempa Bumi

BMKG: Gempa Bogor Hari Kamis 10 April 2025 Terkait Sesar Citarik, Ini Peta Sesar Aktif di Jabar

Bogor kembali diguncang gempa bumi pada Kamis malam, 10 April 2025, sekitar pukul 22.16 WIB.  Guncangan yang terasa hingga wilayah Depok ini berlangsu

Tangkapan Layar BMKG
BMKG: Gempa Bogor Hari Kamis 10 April 2025 Terkait Sesar Citarik, Ini Peta Sesar Aktif di Jabar 

TRIBUNJOGJA.COM - Bogor kembali diguncang gempa bumi pada Kamis malam, 10 April 2025, sekitar pukul 22.16 WIB.

Guncangan yang terasa hingga wilayah Depok ini berlangsung selama beberapa detik dan sempat mengejutkan warga. 

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut tergolong dangkal dengan kedalaman hanya 5 kilometer.

“Episenter gempa berada di darat pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, atau sekitar dua kilometer tenggara dari Kota Bogor,” jelas Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG.

Daryono mengonfirmasi bahwa gempa dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik, salah satu sesar aktif di bagian barat Pulau Jawa. 

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan karakteristik pergeseran mendatar mengiri (sinistral strike-slip), sejalan dengan sifat dari sesar tersebut.

Baca juga: Gempa Bogor Kamis Malam Rusak 14 Bangunan

Sesar Citarik: Jejak Seismik Panjang Sejak Zaman Miosen

Sesar Citarik dikenal sebagai struktur geologi aktif yang membentang sepanjang sekitar 250 kilometer. 

Mengambil nama dari aliran Sungai Citarik, sesar ini telah aktif sejak zaman Miosen Tengah, sekitar 15 juta tahun yang lalu. 

Jalurnya membentang dari wilayah Teluk Pelabuhanratu di selatan, melewati perbatasan Bekasi dan Jakarta, hingga ke Laut Jawa.

Struktur ini dibagi menjadi tiga segmen utama-selatan, tengah, dan utara masing-masing dengan karakteristik seismik yang berbeda. 

Gunung Salak, yang merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Barat, berada di segmen tengah dari sesar ini. 

Sesar Citarik juga tercatat pernah memicu gempa di Kalapanunggal, Sukabumi pada 10 Maret 2020 dengan kekuatan M5,0.

Suara Dentuman Saat Gempa: Fenomena yang Masuk Akal

Warga di sekitar Bogor melaporkan adanya suara dentuman dan gemuruh saat gempa terjadi. Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa fenomena tersebut adalah hal yang wajar.

“Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar,” kata Rahayu pada Jumat, 11 April 2025. 

Ia menjelaskan bahwa suara-suara tersebut disebabkan oleh getaran frekuensi tinggi di dekat permukaan akibat kedalaman hiposenter yang sangat dangkal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved