Apa Kata Bupati Klaten Soal BBM Jenis Pertalite Tercampur Air di SPBU Trucuk

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, memberikan tanggapan terkait kasus BBM jenis Pertalite diduga tercampur air di SPBU 44.574.29 Trucuk di Jalan Ra

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
GARIS POLISI: Satreskrim Polres Klaten sedang mengecek garis polisi yang terpasang di dispenser pengisian BBM SPBU Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (8/4/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, memberikan tanggapan terkait kasus BBM jenis Pertalite diduga tercampur air di SPBU 44.574.29 Trucuk di Jalan Raya Trucuk, Desa Wonosari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa (8/4/2025). 

Kasus tersebut merugikan sejumlah warga lantaran kendaraannya mogok atau macet setelah mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk. 

Hingga kini, SPBU Trucuk masih ditutup sementara. Garis polisi juga terpasang di dispenser pengisian BBM SPBU Trucuk karena masih dalam penyelidikan kepolisian. 

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan bahwa kasus itu sedang diselidiki pihak kepolisian. 

Sebab itulah, dirinya menyerahkan proses penyelidikan kepada aparat. 

"Sekarang ini ranahnya di Polres Klaten sehingga kami pasrahkan (penyelidikan) di sana dan Pertamina. Kami tinggal menunggu update (perkembangan) kabarnya seperti apa," ucap Hamenang saat ditemui di Umbul Siblarak, Desa Sidowayah, pada Rabu (9/4/2025). 

KASUS Pertalite Campur Air di SPBU Trucuk Klaten, Kesaksian Bengkel

KASUS PERTALITE TERCAMPUR AIR: Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyebut akan tunggu hasil investigasi Polres Klaten dan Pertamina soal dugaan BBM tercampur air di SPBU Trucuk, Rabu (9/4/2025).
KASUS PERTALITE TERCAMPUR AIR: Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyebut akan tunggu hasil investigasi Polres Klaten dan Pertamina soal dugaan BBM tercampur air di SPBU Trucuk, Rabu (9/4/2025). (Tribunjogja.com/Dewi Rukmini)

Menurutnya, kecil kemungkinan kejadian itu ada unsur kesengajaan dari pihak SPBU Trucuk. 

Meski begitu, pihaknya akan menunggu hasil investigasi dari Polres Klaten. 

Adapun terkait komitmen dari pengelola SPBU Trucuk yang akan menganti kerugian warga atas kejadian itu. 

Hamenang menilai hal itu sudah menjadi kewajiban utama mereka. 

"Karena kalau memang ada kerugian ya harus ganti rugi," paparnya.

Lebih lanjut, Hamenang berharap kejadian itu tidak terulang. 

Sebelumnya diberitakan Tribunjogja.com, sejumlah kendaraan mogok setelah diisi dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU 44.574.29 Trucuk, Desa Wonosari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Hal itu diduga karena BBM jenis Pertalite tersebut tercampur dengan air. 

Menyusul adanya keluhan masyarakat terkait hal itu, SPBU Trucuk pun ditutup sementara. Pihak kepolisian pun kini tengah melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait kejadian tersebut. 

Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, melalui Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto, membenarkan adanya pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk yang diduga tercampur dengan zat lain. Beberapa korban atau pengendara mengeluhkan kendaraannya mogok setelah melakukan pengisian BBM pertalite di SPBU Trucuk itu. 

"Pada Selasa (8/4/2025) sekira pukul 01.00 WIB, beberapa pengendara melakukan pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk. Tetapi selang beberapa ratus meter meninggalkan SPBU, kendaraan tersebut mengalami mogok atau macet," jelasnya, Selasa (8/4/2025). 

Dikatakan kendaraan mogok karena mesinnya mati dan tidak mau hidup kembali. Sehingga para pengendara terpaksa mencari bengkel yang masih buka pada tengah malam itu. 

"Kejadian serupa dialami beberapa pengendara, yakni empat mobil dan tujuh sepeda motor," katanya. (drm)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved