Pemkot Yogyakarta Kumpulkan Bahan Pangan Berlebih di Food Bank, Bakal Didistribusikan ke Lansia
Makanan yang terkumpul di food bank bakal didistribusikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan lewat program food rescue.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Misi penyelamatan bahan makanan diusung Pemkot Yogyakarta, dengan merealisasikan food bank atau lumbung pangan.
Selanjutnya, makanan yang terkumpul di food bank bakal didistribusikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan lewat program food rescue.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi, mengatakan, selama ini fenomena penyediaan bahan pangan berlebih seringkali dijumpai.
Khususnya, di lingkungan perhotelan, restoran, maupun katering yang menyediakan konsumsi untuk kegiatan pesta, rapat-rapat, dan sebagainya.
"Kalau selama ini itu mungkin hanya dibuang saja, nanti bisa disalurkan melalui food bank atau lumbung pangan kami," katanya, Selasa (8/4/2025).
Dijelaskan, pihaknya kini tengah berprogres untuk merealisasikan sekretariat food bank, yang selaras rencana berlokasi di Kantor DPP Kota Yogya.
Ke depannya, makanan layak konsumsi bakal dikumpulkan di sekretariat, sebelum didistribusikan untuk masyarakat yang masuk sasaran.
"Sementara, distribusinya, yang menjadi sasaran utama adalah lansia. Sampai saat ini ada 1.082 lansia yang masuk sasaran food rescue," ujarnya.
"Sekarang kami sedang berproses mematangkan konsepnya, supaya program food rescue bisa berjalan optimal dan tepat sasaran," urai Sukidi.
Baca juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, Wali Kota Yogyakarta Canangkan Pembentukan Food Bank
Dijelaskan, timbulan sampah di Kota Yogyakarta selama ini, sekitar 40 persennya berasal dari sisa atau makanan layak yang tidak terkonsumsi.
Sehingga, pihaknya pun menyikapi fenomena tersebut dengan program quick win ini, agar makanan layak yang tak terkonsumsi bisa 'diselamatkan'.
"Untuk mendukung ketahanan pangan dan memberikan akses pangan, terutama kepada lansia, bayi dan masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.
Lebih lanjut, Sukidi memaparkan, distribusi makanan berlebih tersebut bisa dilakukan secara door to door ke rumah sasaran, atau melalui panti jompo.
Nantinya, makanan yang didistribisikan pun dapat dalam bentuk makanan siap saji atau berupa bahan makanan yang bisa diolah secara mandiri.
"Kemarin kita sudah mengumpulkan PHRI ya, mereka sangat menyambut baik. Kemudian ke restoran dan catering, juga menyambut baik," jelasnya. (*)
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Perda Penyelenggaraan Kesejahteraan Lansia Kulon Progo Disahkan, Ini Manfaatnya |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Optimis Paket Strategis 2025 Bisa Diselesaikan Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.