Pagi Ini IHSG Anjok 8 Persen, BEI Langsung Putuskan Trading Halt Selama 30 Menit
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis pada Selasa (8/4/2025) pagi.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis pada Selasa (8/4/2025) pagi.
IHSG mengalami penurunan sebesar 9,19 persen atau turun 598,55 poin ke level 5.912,06.
Hanya sembilan saham yang berhasil menguat.
Sebanyak 552 dibuka melemah dan 65 saham dibuka stagnan.
Anjloknya IHSG ini membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah cepat dengan melakukan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt sistem pada pukul 09:00 WIB waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 8 persen.
"Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025) seoerti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Kep-00002/BEI/04-2025 yang diberlakukan pada 8 Maret 2025, apabila IHSG mengalami hingga lebih dari 8 persen dalam satu Hari bursa yang sama, maka BEI akan melakukan trading halt selama 30 menit.
Padahal sebelum pembukaan perdagangan, BEI melebarkan batas batas trading halt. Awalnya, trading halt diberlakukan selama 30 menit ketika IHSG turun 5?lam satu Hari Bursa.
Baca juga: Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang Hingga Mei 2025, Ini Alasannya
Namun apabila IHSG kembali mengalami penurunan lanjutan hingga lebih rendah dari 15 persen, maka BEI akan melakukan trading halt perdagangan selama 30 menit.
Bila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20 persen, maka akan diberlakukan trading suspend, sampai akhir sesi perdagangan atau satu sesi perdagangan setelah persetujuan atau perintah Otoritas Jasa Keuangan.
Sementara itu berdasarkan data Bloomberg, tekanan IHSG paling besar pada pembukaan hari ini berasal dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang anjlok 14,57 persen atau 91,18 poin.
Kemudian ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dibuka ambles 12,94 persen atau turun 71,99 persen, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang terkoreksi 13,46?n PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang anjlok 14,93 persen.
Justru saham-saham lapis dua dan ketiga yang berhasil dibuka menguat. Ada saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) menguat 4,96?n menjadi menggerakkan IHSG sebesar 0,03 persen.
Hingga perdagangan pukul 9:43 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), IHSG berada di level 5.979 atau turun 8,23 persen. Dibandingkan penutupan sebelumnya, IHSG tergerus 535,91 poin.
Sekadar mengingatkan, sebelum libur panjang(*) Idulfitri, IHSG ditutup menguat 0,59 persen ke posisi 6.510,62 pada akhir perdagangan 27 Maret 2025.
Volatilitas IHSG Meningkat Akibat Perang Israel-Iran |
![]() |
---|
BEI Berikan Edukasi dan Literasi Pasar Modal pada Timnas Senior Wanita Indonesia |
![]() |
---|
BEI Sebut Ada Beberapa Perusahaan di DIY Yang Pilih Tunda IPO Tahun Ini |
![]() |
---|
Investor Pasar Modal di DIY Tembus 241.075 pada Triwulan I 2025 |
![]() |
---|
Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 16 Juta SID |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.