Film Bioskop

SINOPSIS dan Penjelasan Ending Film Pabrik Gula, Siapa yang Beradegan Panas?

Pabrik Gula menjadi salah satu film yang banyak ditonton di hari libur Lebaran. Hingga Kamis (3/4/2025), Pabrik Gula menjaring lebih dari 500 ribu

IMDb
Pabrik Gula (2025) 

TRIBUNJOGJA.COM - Film Pabrik Gula menjadi salah satu karya yang banyak ditonton di hari libur Lebaran. Hingga Kamis (3/4/2025), Pabrik Gula telah menjaring lebih dari 500 ribu penonton sejak pertama kali tayang per Senin (31/3/2025).

Bagaimana sinopsis dan penjelasan ending film Pabrik Gula?

Film Pabrik Gula diawali dengan perkenalan para pemain. Ada Naning (Erika Carlina), Fadhil (Arbani Yasiz), Endah (Ersya Aurelia), Hendra (Bukie B. Mansyur), Wati (Wavi Zihan), Franky (Benedictus Siregar) dan Dwi (Arif Alfiansyah).

Mereka berasal dari sebuah desa dan berangkat bersama menuju ke sebuah pabrik gula di desa lain untuk menjadi pekerja musiman sebelum masa menggiling dimulai.

Di pabrik gula itu, mereka ditempatkan di satu losmen, terpisah antara perempuan dan laki-laki. Di losmen perempuan, Naning, Endah dan Wati juga berkenalan dengan Rani (Azela Putri), seorang pekerja musiman dari desa lain.

Awal berada di pabrik gula, mereka diberitahu tentang peraturan yang cukup ketat. Pertama, mereka harus kembali ke losmen setelah Magrib atau sekitar pukul 18:00 WIB. Waktu itu disebut sebagai jam kuning.

Kedua, mereka wajib ada di losmen dan tidak boleh keluar-keluar setelah jam 21:00 WIB. Jika keluar setelah jam 21:00 WIB, maka mereka akan mendapatkan konsekuensinya, yakni melihat hal-hal gaib yang menakutkan.

Sebelum aturan tersebut disampaikan, ternyata Wati sudah sempat melanggar aturan itu. Ia pergi ke area pabrik gula setelah jam 21:00 WIB.

Wati tidak pergi tanpa alasan. Ia justru merasakan seseorang keluar dari losmennya dan berlari ke arah pabrik gula itu. Namun, di pintu masuk pabrik gula, dia kehilangan jejak orang tersebut.

Baca juga: Apa Bedanya Film Pabrik Gula dan Pabrik Gula Uncut? Perhatikan Ini Sebelum Membeli Tiket

Saat mencerna situasi, sayup-sayup terdengar musik gamelan mengiringi pagelaran wayang di pabrik gula itu. Penasaran, Wati pun mengintip siapa yang menggelar wayangan di pabrik gula minim penerangan itu?

Baru saja mengintip, para pemain gamelan justru memperhatikan Wati, membuatnya kaget, terjatuh dan segera berlari. Dari belakang, tampak sosok tinggi besar berupaya menangkapnya.

Gangguan gaib yang dirasakan Wati ternyata juga dirasakan oleh Fadhil. Saat melaksanakan ibadah lima waktu, Fadhil acapkali diganggu dengan sekelebat bayangan putih maupun suara tertawa melengking.

Konon kabarnya, pabrik gula itu angker karena pernah ada sejumlah pekerja yang mati terbakar di gudang barat. Para pekerja itu minum alkohol dan tidak menyangka terperangkap di gudang yang terbakar.

Tragedi itu pun menjadi cikal bakal aturan pekerja tak boleh keluar losmen sejak pukul 21:00 WIB. 

Satu per satu pekerja musiman itu mengalami gangguan gaib, termasuk Naning yang hampir dikejar sosok gaib dan Wati yang melihat Rani tertimpa tebu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved