PSIM Yogyakarta

Coach Erwan Ungkap Cara Satukan Pemain Bintang di PSIM Yogyakarta yang Berbuah Trofi Juara

Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto mengakui hal itu. Dirinya bahkan memberikan treatmen khusus agar para pemain bisa mengikuti instruksinya.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
RAHASIA COACH ERWAN: Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto saat ditemui di Gudeg Bu Sri Jalan Wates Km 2, Yogyakarta beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta telah berhasil mencatatkan sejarah sebagai juara Liga 2 2024/2025. Gelar ini merupakan trofi kedua yang didapat laskar Mataram di kompetisi kasta kedua di Liga Indonesia.

Sebelumnya, PSIM pernah merengkuh trofi serupa saat menjuarai Liga 2 2005. Namun, saat itu Liga 2 masih bernama Liga Indonesia Divisi 1.

Tanda-tanda PSIM untuk meraih juara di musim 2024/2025 sebetulnya sudah tercium sejak awal musim karena manajemen klub mendatangkan pemain-pemain berlabel bintang di skuadnya.

Pemain-pemain anyar yang didatangkan ini merupakan pemain reguler atau pemain inti di klubnya masing-masing di musim sebelumnya.

Sebut saja, Irvan Y Mofu yang datang ke PSIM dengan rekam jejak top skor Persipal Palu di Liga 2 2023/2024.

Sama halnya dengan Rafael Rodrigues yang menjadi top skor PSCS Cilacap di musim yang sama.

Kemudian, Daniel Roken Tampubolon datang ke Kota Gudeg dengan catatan bagian skuad Semen Padang yang merengkuh posisi runner up Liga 2 2023/2024.

Selain itu ada juga Muammar Khadafi, Adittia Gigis, Saldi Amiruddin, Yusaku Yamadera hingga Omid Popalzay yang merupakan pemain reguler di klub lamanya.

Tentu dengan banyaknya pemain-pemain berlabel bintang ini, tak mudah bagi seorang pelatih untuk menyatukan ego semua pemain.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto mengakui hal itu. Dirinya bahkan memberikan treatmen khusus agar para pemain bisa mengikuti instruksinya.

"Kuncinya komunikasi. Saya sering ngobrol dengan pemain untuk membangun keakraban. Memang tak mudah menyatukan pemain-pemain," ujarnya, Senin (24/3/2025).

Lanjut Erwan, komunikasi yang dibangun tak hanya satu arah, dia membangun komunikasi dua arah dengan pemain sehingga Erwan paham psikologis pemainnya ketika tak mendapat menit bermain.

Pelatih asal Magelang itu pun bercerita, pernah suatu waktu dia berbicara langsung dengan Rafael Rodrigues atau Rafinha bahwa sang pemain akan dicadangkan pada pertandingan di babak 8 besar.

Karena komunikasi terjalan baik, Rafinha menerima karena Erwan telah menyebutkan alasannya mencadangkan striker asal Brasil ini.

"Saat lawan PSPS Pekanbaru di kandang mereka, Rafinha saya cadangkan. Tapi sebelum itu terjadi saya ngobrol dengan dia. Saya bilang ini bagian dari taktik dan Rafa menerima," ulasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved