Exit Tol Tamanmartani Tol Jogja-Solo Hanya Dibuka Siang Hari 

Tol Jogja-Solo hingga Exit Tol Tamanmartani akan mulai dibuka secara fungsional pada tanggal 24 Maret 2025.  Jalan tol Jogja-Solo segmen Prambanan-Ta

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
EXIT TOL: Kondisi exit tol Tamanmartani yang merupakan bagian dari jalan tol Jogja - Solo yang akan dibuka fungsional pada 24 Maret 2025 untuk mengurai kepadatan lalulintas saat mudik lebaran. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Polda DIY memprediksikan akan ada sekitar 1,5 juta kendaraan pemudik yang memasuki wilayah DIY saat mudik Idulfitri 1446 H.

Untuk memantau pergerakan kendaraan, Polda DIY telah memasang tiga titik kamera CCTV untuk memantau kendaraan yang masuk, serta satu titik untuk kendaraan yang keluar.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Yuswanto Ardi, mengatakan data dari pemantauan itu, akan dikombinasikan untuk pengambilan keputusan terkait dengan rekayasa lalu lintas.

Ardi menyampaikan, rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara dinamis sesuai dengan kepadatan di titik-titik krusial.

Menurutnya prediksi 1,5 juta kendaraan masuk ke DIY  tidak akan bersamaan, tetapi berlangsung secara bertahap.

"Pemerintah juga menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) sehingga masa libur lebih panjang dan masyarakat memiliki fleksibilitas dalam menentukan perjalanan," kata Yuswanto.

Dia juga mengatakan Tol Jogja-Solo hingga Exit Tol Tamanmartani akan mulai dibuka secara fungsional pada tanggal 24 Maret 2025. 

Namun, pengguna jalan perlu memperhatikan bahwa tol fungsional ini belum memiliki kelengkapan secara memadai.

"Fungsional artinya hanya bisa dilewati, tetapi masih ada beberapa fasilitas yang belum lengkap. Tol ini juga hanya akan dibuka pada siang hari karena penerangannya terbatas," jelas dia.

Selain itu, dia mengimbau pemudik mempertimbangkan jalur alternatif karena kapasitas jalan di Exit Tamanmartani jauh lebih kecil daripada jalan tol.

Exit tol ini akan mengarah ke Jalan LPMP, yang merupakan jalan kabupaten dengan kapasitas berbeda jauh dari jalan tol. 

"Ini bisa menyebabkan kepadatan. Kami sarankan bagi yang tidak perlu keluar di Tamanmartani untuk memilih Exit Tol Prambanan," pungkasnya.

40 kilometer per jam

Jalan tol Jogja-Solo segmen Prambanan-Tamanmartani akan dibuka fungsional sebagai jalur alternatif mudik pada H-7 lebaran. 

Fungsinya untuk mengurai lalulintas apabila gerbang tol Prambanan yang berada di wilayah Jogonalan, Klaten sudah padat kendaraan. 

Sebagai jalur alternatif, fungsional jalan sepanjang 6,7 kilometer ini hanya dibuka satu arah dari Klaten ke Kalasan dengan kecepatan maksimal berkendara hanya diperbolehkan 40 kilometer per jam (kpj). 

Kasatlantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto mengatakan exit tol Tamanmartani, Kalasan dibuka untuk memecah kepadatan arus lalulintas di gerbang tol Prambanan yang tahun ini mulai beroperasi penuh. 

Jika exit tol di wilayah Jogonalan Klaten itu sudah padat, sesuai kriteria yang ditentukan, maka fungsional exit tol Tamanmartani akan dibuka yang diberlakukan mulai H-7 lebaran. Jalur yang dibuka hanya satu arah, dari Klaten menuju Yogyakarta dan untuk kendaraan golongan 1. 

"Untuk kecepatan 40 kilometer per jam. Jadi memang kalau dibilang siap, tentu sebetulnya belum, karena ini alternatif,"  kata Mulyanto, Rabu (19/3/2025). 

Adapun waktu operasional, direncanakan hanya dibuka mulai 06.00 - 17.00 WIB atau hanya siang. 

Rekayasa lalulintas akan diberlakukan di seputar fungsional exit tol Tamanmartani. Kendaraan yang keluar tol seluruhnya diarahkan ke kiri atau menuju selatan. 

Bagi kendaraan yang hendak ke utara, maka diharuskan berputar arah melewati bundaran yang disediakan di seputar exit. Hal ini agar tidak terjadi kepadatan kendaraan dan diharapkan dapat memecah arus lalulintas. 

Indikator Bendera 

Mulyanto mengatakan, berdasarkan koordinasi lintas stakeholder termasuk dengan Polres Klaten, ada indikator yang akan diterapkan saat exit tol Tamanmartani mulai fungsional. 

Indikator cara bertindak Kepolisian ini berupa bendera warna hijau, kuning dan merah. 

Bendera hijau berarti jarak satu kilometer arus masih lancar. 

Bendera kuning maka jarak dua kilometer sudah mulai hati-hati dan persiapan untuk melakukan penarikan rekayasa lalulintas. 

Sedangkan indikator bendera merah maka sudah mulai harus dilakukan rekayasa lalulintas dengan cara menutup arus kendaraan yang hendak masuk ke tol Prambanan - Tamanmartani. Kendaraan dialirkan ke exit tol Jogonalan. 

"Indikator-indikator itu yang akan terapkan, sehingga nanti di exit tol Tamanmartani tidak terjadi kecrowded-an atau kepadatan arus lalulintas yang tidak kita inginkan," kata dia. 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana mengatakan kendaraan dari exit tol Tamanmartani diarahkan ke kiri dengan harapan agar bisa langsung masuk ke jalan Nasional yang memiliki kapasitas cukup lebar. 

Harapannya, jalan LPMP atau jalan Raden Ronggo Kalasan tidak terlalu banyak terbebani limpahan kendaraan. 

"Disana untungnya saja juga ada simpang empat Karangnongko. Ke kanan ke arah Sambiroto, ke kiri je Purwomartani lurus ke arah Ngemplak. Itu menjadi salah satu akses memudahkan untuk mengurai (lalulintas)," ujar Arip. (Tribunjogja.com/rif/hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved