Tiga Polisi Gugur Ditembak

UPDATE Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung: 2 Oknum TNI Masih Berstatus Saksi

Update kasus penembakan 3 polisi di tempat judi sabung ayam, Lampung. Dua oknum TNI masih berstatus saksi. Berikut keterangan polisi.

KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika (kanan) dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis (kiri) saat menggelar konferensi pers terkait kasus penembakan 3 polisi di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, LAMPUNG - Kasus penembakan tiga polisi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) masih terus diselidiki.

Diwartakan Kompas.com, Rabu (19/3/2025), satu orang warga berinisial Z ditetapkan sebagai tersangka lantaran berjudi di lokasi kejadian.

GUGUR - Tiga anggota Polsek Negara Batin dilaporkan tewas tertembak saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, pada Senin (17/3/2025) sore.
GUGUR - Tiga anggota Polsek Negara Batin dilaporkan tewas tertembak saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, pada Senin (17/3/2025) sore. (dok Kepolisian)

Sementara itu, dua oknum anggota TNI aktif, yakni seorang Koral Kepala (Kopka) berinisial B dan Pembantu Letnan Satu (Peltu) berinisial L, masih berstatus sebagai saksi.

Pihak kepolisian dan TNI bekerja sama untuk mengungkap kasus ini dan memastikan keadilan bagi para korban.

Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Helmy Santika menjelaskan, kasus penggerebekan lokasi judi sabung ayam berujung penembakan di Way Kanan dibagi menjadi dua klaster.

Klaster pertama adalah kasus perjudian sabung ayam.

Klaster kedua adalah peristiwa penembakan yang menewaskan Kapolres Negara Batin Iptu Lusiyanto, anggota Polres Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Kapolda Lampung mengungkapkan, untuk kasus perjudian, telah ditetapkan seorang tersangka, yaitu warga berinisial Z.

"Tersangka Z hadir di lokasi untuk bermain (judi)," ungkapnya dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Lampung, Rabu (19/3/2025), seperti dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

Beberapa barang bukti terkait kasus perjudian sabung ayam telah dikumpulkan Polda Lampung, yaitu : 

Uang tunai senilai Rp 21.000.000

  • Mobil
  • Motor, dan 
  • Ayam yang digunakan untuk bertarung. 

Sementara itu, untuk kasus penembakan 3 polisi, Polda Lampung masih melakukan investigasi bersama Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya.

Polda Lampung juga masih menunggu hasil uji laboratorium forensik serta uji balistik dari selongsong dan proyektil yang ditemukan di tubuh tiga korban tewas.

Kasus penembakan 3 polisi di Lampung

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika (kanan) dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis (kiri) saat menggelar konferensi pers terkait kasus penembakan 3 polisi di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika (kanan) dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis (kiri) saat menggelar konferensi pers terkait kasus penembakan 3 polisi di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025). (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Pada kesempatan sama, Pangdam II Sriwijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Ujang Darwis mengungkapkan alasan mengapa 2 oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan 3 polisi di Lampung masih berstatus saksi.

"Dua oknum ini statusnya masih sebagai saksi. Untuk menjadi tersangka itu kan butuh barang bukti, itu berproses apabila terbukti nanti, kita lakukan tindakan," ungkap Ujang dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025), seperti dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

Ia menambahkan, Kodam II Sriwijaya hingga kini masih mendalami peran kedua oknum anggota TNI tersebut dalam kasus penembakan 3 polisi yang menggerebek lokasi judi sabung ayam.

Kini Kopka B dan Peltu L yang masih berstatus saksi telah diamankan dan masih diperiksa secara intensif di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lampung.

Mengutip Kompas.com, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dalam konferensi pers, Rabu, menerangkan, penembakan tiga anggota polisi hingga tewas diduga dilakukan dengan menggunakan tiga jenis senjata api (senpi).

Dugaan tersebut muncul berdasarkan temuan 13 selongsong peluru di lokasi kejadian perkara (TKP).

Helmy mengungkapkan, di arena sabung ayam tempat insiden terjadi, terdapat satu titik di mana selongsong peluru mengumpul dengan arah yang sama menuju lokasi korban ditemukan tertembak.

"Jadi arahnya ke lokasi korban ditemukan tertembak," ungkap Kapolda Lampung, seperti dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

Adapun selongsong yang ditemukan memiliki diameter yang berbeda-beda.

Ada yang berdiameter 5,5 milimeter (mm); 7,2 mm; dan 9 mm.

"Jadi diduga ada tiga jenis senjata yang digunakan untuk melakukan penembakan," imbuh Helmy.

Ia menerangkan, pihaknya akan melakukan uji balistik dan metalurgi terhadap selongsong yang ditemukan untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan dalam penembakan 3 polisi tersebut. 

"Apakah ini ditembak senjata laras panjang atau pendek, lalu apakah senjata merek pabrikan atau rakitan," jelas Helmy.

Mayjen TNI Ujang Darwis menambahkan, Kopka B dan Peltu L kini masih diperiksa.

"Dari pengakuan oknum itu, senjata yang digunakan adalah rakitan, tapi kita cari dahulu lalu disesuaikan dengan uji balistik. Nanti kita infokan hasilnya," tutur Ujang Darwis.

Kronologi penembakan tiga polisi di Lampung

TIGA TEWAS: (Dari kiri ke kanan) Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto; Bripka Petrus Apriyanto dari Polsek Negara Batin dan Bripda M Ghalib Surya Ganta dari Satreskrim Polres Way Kanan. Ketiganya tewas setelah adu tembak saat menggerebk judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025)
TIGA TEWAS: (Dari kiri ke kanan) Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto; Bripka Petrus Apriyanto dari Polsek Negara Batin dan Bripda M Ghalib Surya Ganta dari Satreskrim Polres Way Kanan. Ketiganya tewas setelah adu tembak saat menggerebk judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) (Istimewa)

Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, kronologi tiga polisi di Lampung menjadi korban penembakan bermula dari penggerebekan lokasi sabung ayam.

Pada Senin (17/3/2025) siang, Polsek Negara Batin menerima informasi tentang adanya praktik judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Setelah dilakukan penyelidikan awal, sebanyak 17 personel polisi dikerahkan untuk melakukan penggerebekan, dipimpin langsung oleh Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto. 

Semula, ketika tiba di lokasi, situasi tampak kondusif. 

Namun, secara tiba-tiba, mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.

"Saat tiba di TKP, anggota tiba-tiba ditembaki oleh orang tak dikenal," ungkap Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, Senin, malam. 

Akibat penembakan tersebut, tiga anggota polisi meninggal dunia di lokasi kejadian.

Ketiga korban tersebut adalah Kapolres Negara Batin Iptu Lusiyanto, anggota Polres Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Jenazah tiga korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.

Menurut hasil pemeriksaan sementara, tiga orang polisi korban penembakan meninggal dunia akibat luka tembak di kepala.

(Tribunjogja.com/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved