Rangkuman Pengetahuan Umum
Rangkuman Materi Biologi, Kelas 12, Bab 3: Teori Evolusi Darwin Bagian A dan B
Perjalanannya dimulai menggunakan kapal H.M.S Beagle saat ia berusia 22 tahun, tepatnya pada Desember 1831.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM- Seperti yang telah kita ketahui, Charles Darwin merupakan pencetus teori evolusi pertama kali.
Lantas, pernahkah kalian berpikir bagaimana awal mula perjalanan Darwin dalam menemukan teori evolusi tersebut?
Untuk mengetahui hal tersebut, yuk simak penjelasan di bawah ini.
Sebagai informasi alawa, evolusi terbagi atas tiga kelompok besar perkembangan teori evolusi, yaitu pra-Darwin, teori Darwin, dan teori pasca-Darwin.
Saat ini, kita akan berfokus pada teori evolusi Darwin.
Materi dilansir dari buku Biologi yang ditulis oleh Shilviani Dewi, Amalia Shari, Rani Elisa Purba, dan Remigius Gunawan Susilowarno dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
1. Sejarah Perjalanan dan Pokok Pikiran Darwin
Charles Darwin merupakan seorang naturalis yang memiliki ketertarikan dengan organisme di kawasan Benua Amerika.
Charles Darwin merupakan pencetus teori evolusi yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu biologi.
Perjalanannya dimulai menggunakan kapal H.M.S Beagle saat ia berusia 22 tahun, tepatnya pada Desember 1831.
Selama perjalanannya terbuat, Darwin terkesan dengan persebaran flora dan fauna di Amerika Serikat.
Darwin berpendapat bahwa fakta tersebut merupakan sebuah petunjuk yang dapat menjawab perihal asal-usul spesies.
Setelah mencatat dan mengamati berbagai flora dan fauna di Amerika, ia menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik flora dan fauna yang ia temui di Amerika dan Eropa,
Fauna yang paling menarik perhatiannya adalah burung finch di Galapagos, suatu kepulauan yang berada di sebelah Barat pesisir Amerika Selatan.
Darwin menemukan berbagai jenis burung finch yang memiliki paruh berbeda.
perbedaan tersebut disesuaikan dengan jenis makanan.
Perbedaan bentuk ukuran paruh pada burung merupakan adaptasi terhadap suatu makanan tertentu.
Terdapat tiga kelompok burung finch yang ditemui oleh darwin:
1. Burung finch yang hidup di tanah (Geospiza magnirostris) mempunyai paruh besar yang teradaptasi untuk memecahkan biji.
2. Burung finch (Camarhynchus pallidus) yang menggunakan duri kaktus atau ranting kecil sebagai alat untuk mengorek semut atau serangga lainnya.
3. Burung finch (Camarhynchus parvulus) yang menggunakan paruhnya untuk menangkap serangga.
Pada evolusi jerapah, Darwin menjelaskan bahwa pada awalnya terdapat jerapah berleher panjang dan berleher pendek.
Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi kompetisi makanan dan pepohonan semakin tinggi.
Hal itulah yang membuat jerapah berleher pendek mengalami kepunahan karena tidak dapat menjangkau makanannya, tetapi jerapah berleher panjang tetap bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan.
Sifat jerapah berleher panjang tersebut, kemudian di diwariskan kepada keturunannya hingga sekarang ini.
Adapun pokok pikiran Darwin yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Original of Species:
a. Semua makhluk hidup yang ada di bumi merupakan hasil keturunan dari moyang yang sama dan mengalami modifikasi.
Spesies bukanlah sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada.
b. Menyajikan sejumlah besar fakta yang menjelaskan asal usul makhluk hidup dengan teori evolusi dan tidak cukup dengan teori penciptaan.
c. Mekanisme perubahan evolusi terjadi dengan adanya seleksi alam dilanjutkan dengan adaptasi.
Hal ini dapat dipahami dengan melihat kembali mekanisme asal-usul jerapah berleher panjang.
2. Mekanisme Evolusi Darwin
Mutasi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan berubahnya susunan urutan materi genetik sehingga kemungkinan munculnya fenotip baru.
Selain itu, seleksi alam juga memengaruhi munculnya spesies baru, seperti jerapah leher panjang.
Mekanisme ini bekerja dalam sebuah ekosistem yang terdiri atas berbagai populasi yang saling memperebutkan makanan atau ruangan untuk berkembang.
Pada kondisi ini, alam akan menyeleksi spesies yang lebih kompetitif, resisten terhadap penyakit, dan yang paling mampu untuk beradaptasi pada perubahan lingkungan agar dapat bertahan hidup dan bereproduksi.
Di sisi lain, spesies yang lain yang rentan terhadap penyakit dan tidak dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan akan mati dan punah.
Setelah jutaan tahun, sifat gen dan alel yang paling mampu bertahan akan terakumulasi dalam satu spesies tertentu dan membentuk satu sifat baru dengan kemampuan adaptasi yang lebih baik.
Karakter spesies yang adaptif tersebut kemungkinan akan berbeda jauh dari spesies awal.
Mekanisme seleksi alam dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu seleksi alami dan seleksi buatan (artificial).
a. Seleksi Alam
Seperti yang telah dijelaskan Darwin sebelumnya, bahwa variasi paruh burung finch terjadi karena disesuaikan dengan makanannya.
Dari kejadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seleksi alam bekerja langsung pada fenotip (sifat yang tampak).
Seleksi alam bekerja dengan mengubah distribusi frekuensi yang diwariskan dalam suatu populasi.
Distribusi frekuensi sifat dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu direksional, disruptif, dan stabilitas.
a. Seleksi alam penstabilisasi adalah kondisi seleksi alam yang menghilangkan varian ekstrem dan mempertahankan tipe intermediet.
b. Seleksi alam direksional adalah kondisi seleksi alam yang menguntungkan varian/fenotip pada salah satu distribusi ekstrem.
c. Seleksi alam disruptif adalah peristiwa seleksi alam yang bersifat menguntungkan varian pada kedua ujung distribusi.
Seleksi alam juga dapat terjadi pada kondisi berbeda, yaitu terkait perilaku.
b. Seleksi Buatan/ Artifisial
Pernahkah kamu mendengar tentang seleksi buatan?
Seleksi buatan merupakan proses manusia yang secara sadar memiliki karakteristik tertentu pada organisme untuk dikembangbiakan sehingga menghasilkan keturunan dnegan sifat yang diinginkan.
Dalam berbagai aspek kehidupan, manusia seringkali melakukan suatu sifat tunggal yang dibuat secara sengaja.
Untuk membuatnya, manusia biasanya melakukan dengan cara mengubah sifat genetik melalui persilangan atau rekayasa genetik.
Dalam hal ini, aktivitas seleksi buatan dilakukan untuk menemukan sifat-sifat yang dianggap menguntungkan manusia dan umumnya dilakukan dalam bidang bioteknologi.
Itulah penjelasan tentang teori evolusi Darwin, terkhusus tentang sejarah perjalanan pokok pikiran Darwin dan mekanisme evolusi Darwin.
Selamat belajar! ( MG BENEDICTA FAYOLA )
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Mengapa Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap Hewan Berdarah Panas dan Berdarah Dingin: Perbedaan, Ciri, dan Contohnya |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 2 : Pengertian, Ciri, Tujuan Teks Anekdot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.