Jelang Akhir Ramadan, Saatnya Kejar Lailatul Qadar: Ini Tanda-Tanda dan Amalan yang Dianjurkan

TRIBUNJOGJA.COM - Ramadan 1446 Hijriyah telah memasuki sepuluh hari terakhir, momen yang sangat dinanti umat Islam.

Di fase penghujung ini, banyak orang mulai terlena, ibadah sunnah hingga wajib pun kerap mengendur.

Padahal, di malam-malam terakhir ini tersembunyi satu malam penuh kemuliaan—malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Umat Islam dianjurkan meningkatkan intensitas ibadah untuk mendapatkan keberkahan malam tersebut.

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Dalam buku Fiqh Puasa, Lailatul Qadar, dan Zakat Fitrah (2020), Hairul Hudaya menjelaskan bahwa para ulama memiliki beragam pendapat mengenai waktu pasti terjadinya malam Lailatul Qadar.

Beberapa pendapat menyebutkan malam ke-17 atau ke-19 Ramadan, sementara mayoritas ulama sepakat bahwa malam istimewa ini jatuh di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir, seperti malam ke-21, 23, 25, atau 27.

Imam Syafi’i berpendapat, jika Ramadan dimulai hari Senin, maka malam ke-21 kemungkinan besar menjadi malam Lailatul Qadar.

Jika awal Ramadan jatuh pada Sabtu, malam ke-23 disebut menjadi momen penuh keberkahan.

Baca juga: Zakat Fitrah 2025: Panduan Lengkap Nominal, Berat Beras, hingga Cara Bayar Pakai Uang

Namun, sebagian besar ulama cenderung menguatkan bahwa malam ke-27 memiliki kemungkinan besar sebagai malam Lailatul Qadar.

Kendati begitu, kepastian waktunya dirahasiakan Allah SWT agar umat Islam tetap bersemangat meningkatkan ibadah sepanjang sepuluh malam terakhir.

Amalan Utama

Agar tidak terlewat, berikut beberapa amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW:

1. I’tikaf di Masjid: Menghabiskan waktu dengan memperbanyak ibadah dan introspeksi diri.
2. Membaca Al-Qur'an: Mengkhatamkan atau menambah jumlah bacaan.
3. Memperbanyak Zikir dan Doa: Termasuk doa yang sangat dianjurkan saat malam Lailatul Qadar.

Salah satu doa yang sangat populer dianjurkan Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Shahih dari Imam At-Tirmidzi, berbunyi:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى