BPBD DIY Perpanjang Status Siaga Bencana Hidrometeorologi Hingga 8 April 2025
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY resmi memperpanjang status siaga bencana hidrometeorologi hingga 8 April 2025.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ancaman cuaca ekstrem masih membayangi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY resmi memperpanjang status siaga bencana hidrometeorologi hingga 8 April 2025.
Keputusan ini didasarkan pada peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang memprediksi curah hujan di wilayah DIY masih berada dalam kategori sedang hingga lebat setiap hari.
"Kami perpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 8 April, karena kami masih melihat peringatan dini BMKG yang menunjukkan curah hujan sedang hingga lebat tiap hari," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad.
Selain perpanjangan status siaga bencana, Noviar juga mengingatkan bahwa kondisi cuaca pada perayaan Idul Fitri 2025 kemungkinan masih akan tetap sama.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terus terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca sebelum bepergian.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum bepergian. BPBD juga akan merilis peta banjir dan potensi cuaca ekstrem sebagai langkah mitigasi," tambahnya.
Baca juga: BPBD DI Yogyakarta Catat Empat Kapanewon Alami Fenomena Hujan Es
Baru-baru ini, hujan es melanda beberapa wilayah di DIY, mengakibatkan berbagai kerusakan. Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul menjadi daerah terdampak utama.
Di Kabupaten Sleman, hujan es menyebabkan pohon tumbang di 36 titik, dengan 13 rumah mengalami kerusakan.
Selain itu, akses jalan sempat terhambat di 10 titik, jaringan listrik terputus di 8 titik, serta beberapa kendaraan dan fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.
Delapan kapanewon terdampak di Sleman meliputi Depok, Melati, Gamping, Godean, Ngaglik, Seyegan, Sleman dan Tempel.
Sementara itu, di Kota Yogyakarta, empat kemantren terdampak, yakni Jetis, Gondokusuman, Tegalrejo, dan Danurejan.
Sedangkan di Kabupaten Bantul, hujan es melanda empat kapanewon, yaitu Pleret, Kasihan, Banguntapan, dan Bantul.
BPBD DIY mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi.
Langkah antisipasi seperti memangkas pohon yang berisiko tumbang dan menghindari daerah rawan banjir sangat dianjurkan untuk mengurangi dampak bencana. (*)
BPBD DIY Catat 62 Laka Laut Hingga Akhir Agustus 2025, 10 Nelayan Dilaporkan Meninggal |
![]() |
---|
BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal, Pakar UGM Minta Mitigasi Dipercepat |
![]() |
---|
Harga Cabai di Kulon Progo Melambung Tinggi, Cuaca Esktrem Disinyalir Jadi Penyebab |
![]() |
---|
BMKG: 26 Wilayah Ini Harus Waspada, Cuaca Ekstrem Hantui Indonesia Sepekan |
![]() |
---|
Jelang Musim Hujan, Ini Kawasan Rawan Potensi Bencana Hidrometeorologi di DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.