58 Orang Tewas Dalam Operasi Pembebasan Sandera di Pakistan

Puluhan orang tewas dalam peristiwa pembajakan sebuah kereta di Povinsi Balochistan, Pakistan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Indianeskpress
KERETA PAKISTAN DIBAJAK- Jaffar Express kereta di Pakistan yang dibajak oleh para teroris mengakibatkan puluhan orang meninggal. 

TRIBUNJOGJA.COM, PAKISTAN -  Puluhan orang tewas dalam peristiwa pembajakan sebuah kereta di Povinsi Balochistan, Pakistan.

Sebagian besar korban tewas merupakan anggota Tentara Pembebasan Baloch (BLA) yang menjadi pelaku pembajakan.

Total ada 33 pembajak yang tewas.

Sementara 21 sandera dan 4 anggota militer tewas.

Operasi pembebasan sandera dalam pembajakan ini terjadi Selasa (11/3/2025).

Militer Pakistan yang melakukan operasi khusus berhasil membebaskan 300 sandera dalam peristiwa tersebut.

Dikutip dari Tribunnews, Juru bicara militer Pakistan mengungkapkan total ada 58 orang yang tewas dalam operasi pembebasan sandera itu.

Dimana 33 orang di antaranya merupakan pelaku pembajakan, 21 sandera dan 4 anggota militer.

Sementara itu dikutip dari BBC International, militer Pakistan melanjutkan operasi pencarian di wilayah tersebut, untuk menepis kemungkinan ancaman lain.

Menurut juru bicara militer, diperkirakan ada 440 penumpang di dalam kereta saat penyerangan terjadi.

Pejabat kemanan mengatakan beberapa milisi kemungkinan sudah meninggalkan kereta.

Mereka membawa sejumlah penumpang yang jumlahnya tak diketahui ke area wilayah pegunungan sekitar.

Militer saat ini berupaya untuk menemukan penumpang yang melarikan diri dan kabur ke wilayah sekitar saat serangan.

Baca juga: Ahok Bawa Data Rapat Saat Penuhi Panggilan Kejagung

Organisasi teroris

Otoritas Pakistan, begitu juga sejumlah negara Barat, termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS), telah menandai BLA sebagai organisasi teroris.

BLA merupakan salah satu kelompok pemberontak yang meminta otonomi yang lebih besar atau kemerdekaan Balochistan.

Mereka menuduh Islamabad mengeksploitasi provinsi yang kaya sumber mineral itu, namun juga mengabaikannya.

Di masa lalu, BLA kerap menyerang kamp militer, stasiun kereta api dan kereta, tetapi ini pertama kalinya mereka membajak kereta.

Pejabat mengatakan setidaknya 100 orang di atas kereta merupakan anggota pasukan keamanan.

Para milisi pemberontak telah mengancam membunuh sandera jika otoritas tak membebaskan tahanan politik Baloch dalam 48 jam.

Saat serangan, para milisi meledakkan bagian dari rel dan menembaki kereta di dekat jembatan pegunungan. (*)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved