Rangkuman Pengetahuan Umum
Rangkuman Materi Biologi Kelas 12, Bab 3: Pengertian Evolusi dan Teori Evolusi Pra-Darwin
Evolusi berasal dari bahasa Inggris, evolution yang berarti ‘perkembangan’. Dalam ilmu biologi, evolusi merupakan perubahan pada makhluk hidup.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM- Pernahkah kamu mendengar tentang evolusi?
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan evolusi?
Untuk mengetahui lebih dalam tentang evolusi, yuk simak penjelasan di bawah ini.
Materi dilansir dari buku Biologi yang ditulis oleh Shilviani Dewi, Amalia Shari, Rani Elisa Purba, dan Remigius Gunawan Susilowarno dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Teori evolusi pertama kali dirumuskan oleh Charles Darwin.
Dalam buku berjudul The Origin Of Species karya Charles Darwin, Profesor Richard Dawkins mencoba menjelaskan teori evolusi Darwin dengan menggunakan analogi sebuah arloji.
Sebuah arloji tersusun oleh berbagai material, seperti mesin penghubung, baterai, per, dan berbagai material lainnya yang saling terhubung sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai penunjuk waktu.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa keberadaan arloji tersebut bukanlah sebuah kebetulan melainkan memiliki perancangan khusus untuk mendesain fungsinya.
Kejadian arlojitersbeut kemudian dapat digunakan unutk memahami asal-usul kompleksitas tubuh makhluk hidup.
A. Definisi Evolusi
Evolusi berasal dari bahasa Inggris, evolution yang berarti ‘perkembangan’.
Dalam ilmu biologi, evolusi merupakan perubahan pada makhluk hidup yang terjadi dalam waktu yang sangat lama.
Salah satu peristiwa evolusi tampak pada hewan kuda.
Kuda, dulu hanya memiliki ukuran tubuh sebesar kucing.
Namun, seiring berjalannya waktu dan karena kondisi alam, kuda memiliki tubuh yang seperti sekarang.
Perkembangan ukuran kuda merupakan contoh dari evolusi progresif.
Dilansir dari Kompas.com, evolusi progresif merupakan evolusi yang mengarah pada kemungkinan populasi suatu spesies dapat bertahan hidup.
Selain evolusi progresif, ada juga evolusi regresif dan divergenevolusi konvergen.
Evolusi regresif merupakan evolusi yang terjadi karena adanya perubahan pada makhluk hidup dari yang kompleks menjadi sederhana hingga menuju kepunahan, seperti burung kasuari yang diturunkan dari burung bersayap yang bisa terbang menjadi burung yang tak bersayap dan tidak dapat terbang.
Contoh lainnya, seperti dinosaurus yang punah karena tidak dapat beradaptasi dalam perkembangan alam.
Dilansir dari Kompas.com, evolusi divergenevolusi konvergen merupakan evolusi yang terjadi pada perubahan organ yang berbeda pada spesies-spesies yang memiliki hubungan kekerabatan jauh menuju kesamaan fungsi organ tersebut.
Evolusi ini membuat perubahan dari satu spesies menjadi banyak spesies baru.
B. Perkembangan Teori Evolusi
Pertanyaan terkait bagaimana asal usul kehidupan makhluk hidup di muka bumi masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Hal itu terjadi karena keterbatasan bukti yang tersedia untuk memperlihatkan asal-usul kehidupan.
Terdapat tiga kelompok besar perkembangan teori evolusi, yaitu pra-Darwin, teori Darwin, dan teori pasca-Darwin.
Saat ini, kita akan berfokus pada teori evolusi Pra-Darwin.
1. Teori Abiogenesis atau generatio spontanea
Sesuai namanya, abiogenesisi, “a” yang berarti tidak, “bio” berarti hidup, dan “genesis” berarti kejadian, abiogenesisi merupakan teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk yang tidak hidup atau kejadian makhluk hidup terjadi secara spontan.
Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 384 SM.
Teori ini dapat digambarkan dari kisah roti tawar yang didiamkan selama beberapa hari atau beberapa minggu.
Roti tawar yang didiamkan tersebut akan membusuk dan memicu kehadiran belatung.
Kehadiran belatung dari roti tersebutlah yang dapat dikatakan bahwa makhluk hidup hadir secara spontan dari roti tawar (makhluk tak hidup).
Berikut merupakan beberapa filsuf yang mendukung teori abiogenesis:
1. Antonie Van Leeuwenhoek
Antonie Van Leeuwenhoek membuktikan abiogenesis melalui air yang diamati di bawah mikroskop dan ditemukan makhluk kecil yang bergerak.
Penelitian tersebut dilakukan sekitar abad ke-17 dan didapati kesimpulan bahwa makhluk hidup (mikroorganisme) berasal dari benda mati, yaitu air hujan atau air rendaman jerami.
2. John Turberville Needham
John Turberville Needham menggambarkan abiogenesis dari air bekas rebusan ayam yang dibiarkan beberapa hari dalam sebuah wadah hingga warna dari air tersebut berubah menjadi keruh dan berbau busuk.
Air tersebut kemudian diamati di bawah mikroskop dan terlihat berbagai mikroorganisme.
Dengan demikian, John Turberville Needham menyimpulkan bahwa makhluk hidup tersebut berasal dari benda mati (air rebusan ayam).
B. Teori Biogenesis
Biogenesis merupakan teori yang ditemukan oleh tiga para ahli, yaitu Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Teori ini muncul sebagai bentuk perlawanan atas teori abiogenesis.
Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Pernyataan tersebut didasari atas penelitian yang dilakukan:
1. Francesco Redi
Francesco Redi membuktikan teori biogenesis dengan menyimpan tiga buah daging dengan cara yang berbeda.
Daging pertama diletakan dalam toples yang tertutup rapat, daging kedua dalam toples yang ditutup dengan kain kasa, dan daging ketiga diletakkan ke dalam toples tidak tertutup.
Ketiga toples tersebut didiamkan selama 7 hari hingga hasil mengatakan, ditemukannya belatung di atas permukaan kasar dan pada permukaan daging pada toples yang tidak tertutup.
Belatung-belatung tersebut dinyatakan berasal dari telur-telur lalat yang menghinggap pada daging.
Dari penelitiannya tersebut, Francesco Redi menyimpulkan bahwa makhluk hidup muncul dari makhluk hidup sebelumnya dan bukan dari benda mati.
2. Lazzaro Spallanzani
Pada tahun 1765, Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan yang berlawanan dengan Needham.
Lazzaro Spallanzani berpendapat bahwa Needham tidak merebus tabung cukup lama sehingga tidak semua organisme terbunuh.
Needham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sehingga masih terdapat organisme yang masuk dan tumbuh.
Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan dengan dua bentuk perlakuan.
1. Labu diisi air kaldu dan dididihkan sampai semua mikroorganisme mati.
Labu tersebut kemudian didiamkan dalam kondisi terbuka, setelah beberapa hari, air kaldu tersebut berubah warna menjadi keruh dan terdapat mikroorganisme.
2. Labu diisi air kaldu dan dididihkan sampai semua mikroorganisme dalam labu tersebut mati kemudian didiamkan dalam keadaan tertutup rapat.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu masih tetap jernih dan tidak ditemukan mikroorganisme di dalamnya.
Dari hasil penelitian Lazzaro Spallanzani tersebut, dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme yang terdapat di dalam labu terbuka berasal dari mikroorganisme yang tersebar di udara melalui debu.
3. Louis Pasteur
Pada tahun 1864, Louis Pasteur, seorang ahli biologi, melakukan percobaan dengan menggunakan tabung leher angsa untuk menyempurnakan percobaan Spallanzani.
Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan Louis Pasteur
1. Labu diisi 70 cc air kaldu dan ditutup rapat dengan gabus.
Lalu, celah antara gabus dan mulut labu diolesi parafin cair sehingga meminimalisir celah. Selanjutnya, pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa dan dipanaskan untuk sterilisasi.
2. Labu didinginkan dan diletakkan pada tempat yang aman.
Setelah beberapa hari, air kaldu diamati dan keadaan air kaldu tersebut tetap jernih serta tidak mengandung mikroorganisme.
3. Lalu, labu tersebut dimiringkan sampai air kaldu di dalamnya mengalir ke permukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara.
Selanjutnya, labu diletakkan kembali pada kondisi yang aman.
Setelah beberapa hari, air kaldu diamati dan keadaan air kaldu menjadi keruh serta mengandung mikroorganisme.
Dari hasil percobaannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme yang tumbuh berasal dari mikroorganisme yang berada di udara dan bukan berasal dari benda mati atau tak hidup.
Setelah munculnya biogenesis, teori abiogenesis lumpuh dan tidak berkutik.
Secara jelas, teori biogenesis menyatakan:
1. omne vivum ex ovo = semua makhluk hidup berasal dari telur.
2. omne ovum ex vivo = semua telur berasal dari makhluk hidup.
3. omne vivum ex vivo = semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
( MG BENEDICTA FAYOLA )
Inilah 20 Kata Bahasa Jawa Timur vs Jawa Tengah: Sama Bunyi, Beda Arti! |
![]() |
---|
Perbedaan Ramen, Udon, dan Soba: Mi Jepang Paling Populer di Indonesia |
![]() |
---|
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Mengapa Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.