Menjaga Alam Lewat Aksi Bersih Sampah dari Perut Bumi
Mapala “AGNY” STIA AAN membersihkan sampah yang ada di dalam Gua Kayu Ayu di Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul.
Penulis
Juwita Damar Kusumaningrum
Engfaldus Karolus Talrim
Doten Telenggen
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Mapala “AGNY” STIA AAN membersihkan sampah yang ada di dalam Gua Kayu Ayu di Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul.
Aksi bersih-bersih ini dilakukan pada Jumat (28/2/2025) lalu.
Selain sebagai bentuk kecintaan terhadap alam, kegiatan bersih-bersih Gua Kayu Ayu ini menjadi bagian untuk pembelakan bagi para anggota muda Mapala AGNY.
Melalui kegiatan ini diharapkan bisa memberikan contoh langsung kepada masyarakat sekitar gua untuk turut menjalan kelestarian alam dengan tidak membuang sampah ke dalam gua.
Gua Kayu Ayu merupakan gua vertikal dengan ketinggian berkisar 20 meter sehingga perlu adanya penyesuaian ketika memasuki gua tersebut, salah satunya yaitu pencahayaan.
Pencahayaan di dalam gua ini terbagi menjadi beberapa zona, yaitu zona terang (mulut gua), zona peralihan, zona gelap, dan zona gelap total.
Zona terang adalah area di pintu masuk gua yang menerima cahaya matahari langsung, selanjutnya memasuki zona peralihan di mana cahaya matahari mulai berkurang.
Kemudian zona gelap adalah area tanpa adanya cahaya matahari, hingga akhirnya mencapai zona gelap total, di mana tidak ada cahaya sama sekali kecuali dari senter.
Pada zona gelap total, pencahanyaan benar-benar tidak ada dan suhu mulai berubah-ubah.
Gua Kayu Ayu memiliki ornamen stalaktit dan stalakmit yang masih hidup dan memukau di mana pandangan kita akan terlena oleh keindahannya.
Stalaktit dan stalagmit yang memancarkan cahaya di kegelapan dalam gua dengan tetesan-tetesan air yang jatuh.
Kubangan air yang terasa sejuk saat membasuh tangan.
Pilar yang menjulang dengan bentuk yang unik sangat disayangkan untuk tidak diabadikan.
Akan tetapi, di antara keindahan yang tersimpan di dalam bumi ada sampah yang tertimbun di dalamnya.
Sampah inilah yang menjadi masalah utama di mana seharusnya gua sebagai warisan untuk dilestarikan akan tetapi dijadikan tempat pembuangan sampah.
Sampah di Gua Kayu Ayu beragam mulai dari plastik hingga pampers bekas.
Sampah paling banyak ditemukan di area pertama kali saat tim Mapala AGNY mencapai dasar gua.
Tim yang melakukan penelusuran gua kemudian langsung membersihkan sampah-sampah yang ada di dalamnya.
Setelah hampir tiga jam berjibaku, tim Mapala AGNY berhasil membawa lima karung sampah dari dalam gua.
Dengan pembersihan sampah ini, kondisi Gua Kayu Ayu semakin bersih.
Selain itu, dengan aksi sosial ini, diharapkan juga bisa membantu menjaga kualitas air tanah sekaligus mencegah terjadinya banjir.
Mapala AGNY berharap dengan upaya yang sudah dilakukan ini bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga alam dengan membuang sampah pada tempatnya. (*)
Rangkuman Materi Sosiologi Kelas XI, Bab 4, Bagian C: Merancang Aksi untuk Membangun Harmoni Sosial |
![]() |
---|
Komitmen Berbagi untuk Sesama, Alumni AAU 2002 Gelar Serangkaian Aksi Sosial |
![]() |
---|
Polisi Teladan, Ini Sosok Purnomo Polisi Lamongan yang Rawat Ratusan ODGJ dan Dirikan Yayasan Sosial |
![]() |
---|
Satlantas Polres Klaten Gelar Aksi Sosial di 2 Rumah Ibadah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.