BREAKING NEWS: Seorang Warga Bantul Ditemukan Tewas Gantung Diri
Warga Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, heboh dikarenakan temuan orang meninggal dunia dengan cara gantung diri, Minggu (9/3/20
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Joko Widiyarso
Berita ini tidak untuk menginspirasi bunuh diri.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Kontak bantuan
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia via link ini:
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Warga Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, heboh dikarenakan temuan orang meninggal dunia dengan cara gantung diri, Minggu (9/3/2025) pagi.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan identitas korban yang tewas dikarenakan gantung diri tersebut adalah JS (39), warga setempat.
"Sebelum ditemukan meninggal dunia, sejumlah tetangga korban sempat merasa curiga terhadap korban. Sebab, korban sudah tiga hari tidak keluar rumah maupun ke masjid," katanya kepada awak media.
Tidak hanya itu saja, korban terakhir terlihat oleh tetangga saat menjaga pos ronda pada malam Jumat yang lalu.
Karena rasa curiga dan penasaran tersebut, akhirnya dua tetangga korban yakni HF (25) dan NAP (20), datang ke rumah korban pukul 04.30 WIB.
"Dua tetangga korban saat itu juga berniat memberi makan sayur kepada korban," jelas Jeffry.
Lalu, setelah sampai di rumah korban, tetangga korban tersebut mengetuk jendela kamar korban, namun tidak ada respons dari dalam.
"Selanjutnya HF membuka pintu dan ketakutan, sebab melihat korban sudah dalam keadaan gantung diri," ujarnya.
Karena rasa takut tersebut, HF langsung bergegas lari dan diikuti oleh NAP. Beberapa saat kemudian, HF memberitahu kejadian tersebut ke NAP dan diteruskan kepada HS (45), tetangga korban.
"Oleh HS, informasi itu diteruskan ke anggota Bhabinkamtibmas Trirenggo dan Polsek Bantul," bebernya.
Tak lama kemudian, petugas atau polisi dan dokter dari Puskesmas Bantul 1 datang ke tempat kejadian perkara. Petugas itu pun langsung melakukan evakuasi dan pemeriksaan terhadap tubuh korban.
"Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan pada tubuh korban. Di tubuh korban ada tanda jeratan leher, dikarenakan gantung diri menggunakan kawat," ungkap Jeffry.
Menurut informasi, yang bersangkutan ternyata mengindap gangguan jiwa dan telah lama tinggal sendiri.
Selain itu, ia juga sudah rutin melakukan perawatan di rumah sakit terkait.
Adapun penyebab atau alasan gantung diri, kata Jeffry, hingga saat ini belum diketahui.
"Kini, jenazah korban kami serahkan ke pihak keluarga korban agar segera dilakukan pemakaman," tutup Jeffry.
Ngaku Tak Punya Uang setelah PHK, Ijab Curi Laptop Tetangga: Saya Kepepet, Gak Punya Pekerjaan |
![]() |
---|
Pengakuan Perempuan Dokter Gadungan di Sedayu Bantul: Sempat Punya Cita-cita Jadi Dokter dan Khilaf |
![]() |
---|
Aiptu Setyo Prabowo Apresiasi Relawan yang Aktif Ciptakan Kamtibmas yang Aman, Tertib dan Kondusif |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Perempuan Dokter Gadungan di Bantul, Tipu Korban hingga Rp500 Juta |
![]() |
---|
Percepat Pengadaan Bus Sekolah, Dishub Bantul Ajukan Proposal ke Kemenhub hingga CSR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.