Program Makan Bergizi Gratis Tetap Jalan di Bulan Puasa, Menu Kering Jadi Pilihan

Kepala Dindikpora DIY, Suhirman, mengatakan bahwa makanan yang diberikan pada bulan puasa kemungkinan akan berbentuk menu kering yang lebih tahan lama

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
TETAP JALAN: Foto dok. Kepala Disdikpora DIY, Suhirman. Disdikpora DIY pastikan MBG tetap jalan selama bulan Ramadan. 

TRIBUNJOGJA.COM- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) DIY dipastikan tetap berlangsung selama bulan Ramadhan. Namun, ada sedikit penyesuaian dalam bentuk menu yang diberikan kepada siswa. 

Kepala Dindikpora DIY, Suhirman, mengatakan bahwa makanan yang diberikan pada bulan puasa kemungkinan akan berbentuk menu kering yang lebih tahan lama dan bisa dibawa pulang.

"Rencana dari SPPG (Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi), MBG dalam bentuk makanan kering yang bisa dibawa ke rumah dan mungkin juga buah-buahan," ujar Suhirman.

Dengan skema ini, sekolah dapat berkoordinasi dengan SPPG jika ingin mengadakan buka puasa bersama di lingkungan sekolah. Namun, untuk program MBG reguler, satu-satunya perubahan hanyalah jenis makanan yang disediakan.

"Artinya, makanan yang bisa bertahan lama untuk dikonsumsi di rumah. Begitu informasi dari SPPG," tambahnya. 

Menu makanan kering yang disiapkan dalam program MBG selama bulan puasa diperkirakan mencakup roti, telur rebus, dan kurma. Pilihan ini dinilai lebih praktis dan tetap memenuhi kebutuhan gizi siswa. 

"Tapi ini kan belum masuk sekolah. Nanti kalau sudah masuk, kami akan memantau seperti apa realisasinya," jelas Suhirman. 

Saat ini, program MBG baru dijalankan di empat SMA/SMK di DIY, yakni SMKN 4 Yogyakarta, SMAN 5 Yogyakarta, SMKN 1 Kasihan, SMAN 1 Wonosari.

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 4 Yogyakarta, Widiatmoko Herbimo, menyebut bahwa selain perubahan pada jenis makanan, pelaksanaan MBG di bulan Ramadhan juga tetap memperhatikan kaidah gizi seimbang bagi siswa. 

Selain itu, makanan akan dikemas dalam totebag ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali. 

"Dari sisi teknis, MBG akan dikemas menggunakan reusable bag (totebag) yang ramah lingkungan," ungkap Widiatmoko.

Setelah menerima makanan, siswa dapat membawa pulang paket tersebut. Sementara itu, totebag akan dikembalikan kepada petugas SPPG di sekolah setelah tiga jam pendistribusian atau sesuai kesepakatan yang telah ditentukan. 

Dengan berbagai penyesuaian ini, program MBG diharapkan tetap memberikan manfaat bagi siswa meskipun dalam suasana bulan puasa.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved