Puisi

Arti dan Makna Puisi Begitu Engkau Bersujud karya Emha Ainun Najib

Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya akan metafora dan simbolisme, menciptakan kesan yang mendalam dan menggugah kesadaran spiritual.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Wikipedia Indonesia
Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun 

TRIBUNJOGJA.COM - Ibadah merupakan kewajiban semua umat beragama. 

Di bulan suci ini, umat Muslim mempererat ikatan dengan Tuhan dengan melakukan shalat. 

Shalat sendiri bukan sekadar kegiatan beribadah saja. 

Dalam beribadah tersebut, banyak makna yang bisa kita petik. 

Hal ini dituliskan Emha Ainun Najib dalam puisinya yang berjudul “Begitu Engkau Bersujud”. 

Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya akan metafora dan simbolisme, menciptakan kesan yang mendalam dan menggugah kesadaran spiritual.

Berikut isi dan makna puisi “Begitu Engkau Bersujud”: 


Isi Puisi “Begitu Engkau Bersujud”


Begitu engkau bersujud, terbangunlah ruang

yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid

Setiap kali engkau bersujud, setiap kali

pula telah engkau dirikan masjid

Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid

telah kau bangun selama hidupmu?

Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu

meninggi, menembus langit, memasuki

alam makrifat


Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika

bernama masjid, begitu engkau tempati untuk bersujud

Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada

ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan

Setiap butir beras yang kau tanak dan kau tuangkan

ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat sembahyang

Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk

cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi kumandang suara

adzan


Kalau engkau bawa badanmu bersujud, engkaulah masjid

Kalau engkau bawa matamu memandang yang dipandang

Allah, engkaulah kiblat

Kalau engkau pandang telingamu mendengar yang

didengar Allah, engkaulah tilawah suci

Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang dicintai

Allah, engkaulah ayatullah


Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu bersujud,

karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud, sepi

dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud

menjadilah engkau masjid


Arti dan Makna Puisi “Begitu Engkau Bersujud”


Bait 1

Begitu engkau bersujud, terbangunlah ruang

yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid

Setiap kali engkau bersujud, setiap kali

pula telah engkau dirikan masjid

Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid

telah kau bangun selama hidupmu?

Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu

meninggi, menembus langit, memasuki

alam makrifat

Bait ini menggambarkan bahwa setiap sujud yang dilakukan oleh seseorang dapat mengubah tempatnya menjadi masjid, sebuah tempat suci.

Menekankan bahwa ibadah sujud yang dilakukan dengan khusyuk dapat membawa seseorang ke tingkat spiritual yang lebih tinggi ("alam makrifat").


Bait 2

Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika

bernama masjid, begitu engkau tempati untuk bersujud

Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada

ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan

Setiap butir beras yang kau tanak dan kau tuangkan

ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat sembahyang

Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk

cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi kumandang suara

adzan

Bait ini memperluas konsep "masjid" tidak hanya sebagai tempat fisik, tetapi juga sebagai setiap tindakan baik yang dilakukan dengan niat ibadah.

Setiap perbuatan baik, seperti bersedekah, memberi makan, dan berbuat kasih sayang, dianggap sebagai bentuk ibadah.


Bait 3

Kalau engkau bawa badanmu bersujud, engkaulah masjid

Kalau engkau bawa matamu memandang yang dipandang

Allah, engkaulah kiblat

Kalau engkau pandang telingamu mendengar yang

didengar Allah, engkaulah tilawah suci

Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang dicintai

Allah, engkaulah ayatullah

Bait ini menggambarkan bahwa manusia itu sendiri dapat menjadi "masjid" jika seluruh anggota tubuh dan hatinya digunakan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Setiap indra dan hati yang digunakan untuk kebaikan dianggap sebagai bentuk ibadah.


Bait 4

Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu bersujud,

karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud, sepi

dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud

menjadilah engkau masjid

Bait ini menegaskan bahwa seluruh aspek kehidupan, baik suka maupun duka, dapat menjadi bentuk ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar.

Manusia dapat mencapai tingkat spiritual yang tinggi dengan menjadikan seluruh hidupnya sebagai "masjid", yaitu tempat beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved