API DIY Perkirakan Permintaan Pasar Domestik untuk Fesyen Turun Hingga 50 Persen, Ini Sebabnya
Pada tahun 2025 ini diperkirakan akan permintaan mengalami penurunan, bahkan lebih dalam dibandingkan tahun 2023 lalu.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Permintaan masyarakat terkait fesyen diperkirakan menurun pada Ramadan 2025.
Turunnya permintaan dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat.
Sekretaris Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY, Timotius Apriyanto, mengatakan tren penurunan daya beli masyarakat terjadi sejak 2023 lalu. Namun sedikit meningkat pada tahun 2024.
Sementara pada tahun 2025 ini diperkirakan akan mengalami penurunan, bahkan lebih dalam dibandingkan tahun 2023 lalu.
"Untuk demand local market ya kemungkinan akan menurun, dan lebih buruk dari 2023. Dari sisi produsen harus siap-siap. Karena dari sisi konsumen akan berhemat, dan prioritas mereka sebelum ke fesyen kan food dulu,” katanya, Rabu (05/03/2025).
Ia menyebut penurunan permintaan pasar domestik bisa mencapai 50 persen.
Pasalnya konsumen menempatkan fesyen di posisi akhir, setelah makanan dan transportasi.
"Jadi kalau demand drop sampai 50 persen, artinya orang beli baju baru itu hanya 50 persen saja, 50 persen nggak beli. Mereka untuk basic food dan transportasi. Nah maka kita (Pemda DIY) harus menjaga inflasi dari volatile food dari core inflasi, jangan sampai tinggi,” sambungnya.
Baca juga: BI DIY Siapkan Rp4,61 Triliun Uang Layak Edar untuk Momen Ramadan dan Idulfitri 2025
Menurut dia, penurunan daya beli masyarakat merupakan dampak dari turunnya belanja pemerintah.
Dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, belanja pemerintah turun 30 hingga 40 persen. Hal itu memberikan efek berganda pada konsumsi masyarakat yang ikut turun.
Turunnya konsumsi masyarakat juga diperkirakan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi DIY.
Pasalnya konsumsi masyarakat juga berkontribusi sekitar 50 persen pada pertumbuhan ekonomi.
"Kalau secara year on year (pertumbuhan ekonomi DIY) belum bisa dihitung, nanti tunggu lebaran. Tetapi pasti ada perlambatan ekonomi karena government spending turun, konsumsi masyarakat turun, investasi turun, ekspor juga turun,” imbuhnya. (*)
PLN Perkenalkan Inovasi Membatik Modern Ramah Lingkungan Canting Elektrik di JFW 2025 |
![]() |
---|
Info Agenda Jogja Akhir Pekan Ini Minggu 17 Agustus 2025, Ada Jogja Fashion Carnival 2025 |
![]() |
---|
Wearlori Kenalkan Koleksi Terbarunya di JFW 2025, Menenun Relasi dalam Balutan Lurik Modern |
![]() |
---|
Jogja Fashion Week 2025: Dua Dekade Merajut Tradisi, Menenun Masa Depan Mode Indonesia |
![]() |
---|
Jembatani Tradisi dan Tren, Gerai Baru Margaria Group Hadirkan Wajah Lokal di Lippo Mall Nusantara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.