Kabar Terbaru Kasus Vokalis Band Sukatani Setelah Bertemu Pengurus Sekolah
Vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati, dikabarkan tetap bisa mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Konser bertajuk Tulang Panggung ini digagas dengan semangat kolektif.
Toro, Ketua Panitia, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk dukungan nyata dari komunitas musik Yogyakarta. “Kami sangat mendukung Sukatani setelah apa yang terjadi kepada mereka. Kami mendukung,” ujarnya.
Menurutnya, komunikasi dengan band ini memang butuh usaha, tetapi niat baik tak perlu banyak basa-basi.
“Tujuan kami adalah dukungan, jadi tidak ada hal yang aneh-aneh. Mereka juga senang saja tampil di sini,” kata Toro.
Empat band berbagi panggung malam itu, dengan Sukatani sebagai penutup. Selama 45 menit, Sukatani mengisi panggunh dengan energi khas mereka, membawa lagu-lagu yang selama ini menjadi suara bagi banyak orang.
Namun, satu pertanyaan sempat menggelayut di benak kita semua: apakah Sukatani akan membawakan lagu Bayar Bayar Bayar?
Toro menegaskan, panitia tak memberikan tekanan apa pun kepada duo tersebut. “Kalau mereka mau membawakan, ya silakan, kalau tidak ya tidak masalah. Kita dukung, tidak mau menekan,” katanya.
Ternyata, lagu itu justru dibawakan oleh Viva City, band punk rock asal Kota Yogyakarta. Suasana malam yang dingin pun tetap meriah dengan ratusan orang menikmati konser tersebut.
Konser ini terbilang dadakan. Baru diumumkan di media sosial sehari sebelumnya, namun responsnya luar biasa. Kapasitas venue yang mencapai 600 orang hampir penuh.
“Aku mau ucapin terima kasih juga untuk mereka yang sudah dukung Sukatani. Mereka tetap bisa berkreasi tanpa tekanan,” kata Toro.
Yang menarik, meski acara ini digelar dengan semangat dukungan bagi Sukatani, tak ada hambatan berarti. Perizinan lancar, tak ada intervensi dari pihak berwenang, dan yang terpenting, tak ada keributan.
Komentar Pusham
Penarikan lagu band Sukatani berjudul Bayar Bayar Bayar dari platform pemutar musik menuai protes keras dari masyarakat.
Apalagi, dua personelnya diminta untuk menyampaikan permintaan maaf kepada polisi, dengan memperlihatkan wajah mereka secara terang benderang.
Padahal, mereka biasanya mengenakan topeng dan tampil di panggung-panggung kecil.
Direktur Riset dan Publikasi Pusat Hukum dan Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Despan Heryansyah, S.H., M.H., menyesalkan tindakan kepolisian yang membredel lagu band Sukatani dan memaksa personelnya membuat video permintaan maaf tanpa topeng.
Pelarian Rampok Penjaga Toko Kosmetik Wonosobo Berakhir di Rumah Calon Istri |
![]() |
---|
Apa Kata Mendikdasmen Soal Penetapan Tersangka Nadiem Makarim |
![]() |
---|
Bencana Tanah Longsor Terjang Kabupaten Banyumas, Paling Parah Terjadi di Kecamatan Kedungbanteng |
![]() |
---|
Mendikdasmen Sentil Dedi Mulyadi Soal Penerapan Masuk Sekolah Jam 6 Pagi |
![]() |
---|
Kolaborasi Bimbel dan Pemerintah Bisa Penuhi 100 Persen Kebutuhan Pendidikan Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.