Ramadan 2025

Cara Melafalkan Niat Puasa Ramadan yang Sah Menurut Mazhab Syafi'i dan Maliki

Menurut pandangan Mazhab Syafi'i dan Maliki, terdapat perbedaan cara melafalkan niat puasa, baik untuk sehari-hari maupun untuk sebulan penuh.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Ilustrasi : Ramadan 2025 

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Membaca Niat Puasa

Waktu Membaca Niat:

Untuk niat harian (Mazhab Syafi’i): Dilakukan setelah Maghrib hingga sebelum waktu Subuh.

Untuk niat sebulan penuh (Mazhab Maliki): Dilakukan pada malam pertama bulan Ramadan.

Cara Melafalkan:

Niat dapat diucapkan dengan lisan atau cukup di dalam hati. Namun, melafalkan dengan lisan disunnahkan agar lebih mantap.

Konsistensi:

Meski mengikuti pendapat Mazhab Maliki yang memperbolehkan niat sebulan penuh, tetap dianjurkan memperbarui niat setiap malam sebagai bentuk kehati-hatian.

Keutamaan Membaca Niat Puasa

1. Memastikan Keabsahan Ibadah:

Niat adalah rukun utama yang menentukan sah atau tidaknya puasa.

2. Meningkatkan Keikhlasan:

Dengan melafalkan niat, seseorang diingatkan untuk menjalankan ibadah dengan tulus dan ikhlas karena Allah SWT.

3. Mencegah Kelupaan:

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved