Dosen UPY Latih Ibu-ibu Atasi Limbah Minyak Jelantah, Bisa Disulap Jadi Lilin Aromaterapi

Dosen Universitas PGRI Yogyakarta, Zidni Husnia Fachrunnisa, termotivasi untuk mengajak ibu rumah tangga belajar mengolah limbah.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
istimewa
LIMBAH JELANTAH: Dosen UPY mengajarkan ibu-ibu di Bantul untuk mengelola limbah jelantah menjadi lilin aromaterapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Limbah minyak jelantah memang menjadi masalah yang cukup krusial untuk ditangani.

Untuk itu, Dosen Universitas PGRI Yogyakarta, Zidni Husnia Fachrunnisa, termotivasi untuk mengajak ibu rumah tangga belajar mengolah limbah.

“Minyak jelantah dihasilkan oleh setiap rumah tangga dan itu merupakan limbah yang tidak dapat terurai. Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air akan menyebabkan saluran air tersumbat dan merusak biota air. Sedangkan jika dibuang ke tanah akan menyumbat pori – pori tanah,” katanya, Selasa (18/2/2025).

Maka, pada 11 Februari 2025, kelompok dosen yang diketuai Zidni itu mengadakan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi produk layak jual yakni lilin aromaterapi. 

“Kami memberikan pelatihan strategi menentukan peluang usaha dari sampah atau limbah rumah tangga kepada ibu-ibu di Padukuhan Grujugan, Bantul,” paparnya.

Dijelaskan Zidni, kegiatan tersebut juga memberikan analisa peluang usaha lilin aroma terapi berbahan minyak jelantah, serta praktik pembuatannya. 

“Minyak jelantah mulanya dijernihkan, kemudian dicampur dengan bahan lainnya seperti parafin, pewarna dan aroma terapi,” beber dia.

Sedangkan, analisa peluang yang dilakukan meliputi analisa pelanggan, pesaing, pemasok dan vendor, pemerintah, serta lingkungan global. 

Kemudian, ada juga analisa SWOT untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman usaha. 

Menurut Zidni, produk lilin dari minyak jelantah tersebut memiliki target konsumen tersendiri dan dapat memenuhi kebutuhan akan souvenir pernikahan dan bingkisan. 

“Akan tetapi, produk ini mudah ditiru sehingga membutuhkan kreativitas tinggi dalam mengembangkan produk,” terangnya.

Para dosen berharap, pelatihan yang diberikan dapat menambah wawasan dalam mengembangkan ide usaha sekaligus mengatasi permasalahan limbah. 

“Kegiatan ke depan, Dosen Akuntansi UPY tersebut akan memberikan pelatihan pengemasan produk dan pemasaran digital untuk pengembangan produk,” tukasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved