Liga 2
Sambut PSIM Yogyakarta ke Liga 1, Pemda DIY Buka Peluang Tingkatkan Fasilitas Stadion Mandala Krida
Pemda DIY tengah mencari solusi untuk meningkatkan fasilitas Stadion Mandala Krida melalui kerja sama dengan pihak swasta
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) tengah mencari solusi untuk meningkatkan fasilitas Stadion Mandala Krida melalui kerja sama dengan pihak swasta.
Langkah ini diambil mengingat terbatasnya anggaran daerah yang tak mencukupi untuk pembiayaan proyek penting seperti pemasangan lampu, single seat, dan papan skor yang dibutuhkan untuk mendukung standar Liga 1.
Kepala Seksi Olahraga Badan Pengelola Olahraga (BPO) DIY, Danang Agus Juniarto, mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada permohonan bantuan kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, kendala utama yang dihadapi adalah pemotongan anggaran yang dialami oleh banyak lembaga.
"Kami sudah mengajukan permohonan, termasuk untuk single seat dan scoring board, tetapi saat ini seluruh lembaga, termasuk kementerian, mengalami pemotongan anggaran. Kami tetap berusaha, tetapi harus realistis dengan kondisi yang ada," jelas Danang, Jumat (14/2/2025).
Salah satu prioritas dalam peningkatan stadion adalah pemasangan lampu yang diharapkan dapat mendukung pertandingan malam hari. Namun, biaya yang besar menjadi penghalang dalam mengajukan permohonan langsung ke pemerintah pusat.
"Untuk lampu, jumlahnya cukup besar, sehingga tidak bisa kami usulkan ke pusat. Kami akan coba mengajukannya melalui APBD atau bekerja sama dengan swasta," tambah Danang.
Kepala BPO DIY, Sugeng Wahyudi, menegaskan bahwa kerja sama dengan pihak ketiga tetap menjadi solusi yang terbuka.
"Kemungkinan untuk melibatkan swasta sangat terbuka, tetapi harus ada kesepakatan yang jelas. Sampai saat ini, komunikasi baru dilakukan dengan Kementerian PU, sedangkan dengan pihak swasta belum," ujarnya.
Kasubag Tata Usaha BPO DIY, Dwi Budi Astuti, menambahkan bahwa pada 2023 lalu, Pemda DIY mengajukan anggaran sekitar Rp34 miliar untuk peningkatan fasilitas stadion, termasuk pengadaan lampu.
Namun, karena keterbatasan keuangan daerah, anggaran tersebut belum dapat direalisasikan sepenuhnya.
"Kami sangat terbuka jika ada pihak swasta yang ingin berkontribusi, apalagi dengan kemungkinan PSIM naik ke Liga 1. Namun, perlu ada MoU dan perjanjian kerja sama (PKS) yang jelas agar kerja sama ini bisa berjalan optimal," katanya.
Sebagai bentuk kerja sama, Pemda DIY menawarkan hak branding stadion kepada pihak swasta, seperti yang dilakukan di Stadion Maguwoharjo dengan Bank BPD DIY. Beberapa opsi lainnya, seperti kerja sama dengan perusahaan cat untuk pengecatan stadion, juga tengah dipertimbangkan.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, menyampaikan bahwa pada tahun 2025, renovasi Stadion Mandala Krida tidak menjadi prioritas Pemda DIY.
Ia menambahkan bahwa dalam kebijakan penghematan yang diterapkan Pemda DIY, prioritas utama adalah pembayaran gaji pegawai dan kebutuhan mendesak lainnya.
Meski demikian, Beny tidak menutup kemungkinan untuk menjajaki kolaborasi dengan pihak swasta, terutama terkait rencana pembangunan lampu stadion, yang menjadi salah satu syarat agar Mandala Krida memenuhi standar Liga 1.
PSS Sleman: Huistra Prediksi Grup Timur Lebih Berat ketimbang Grup Barat |
![]() |
---|
Daftar 25 Pemain PSS Sleman di Liga 2, Terens Puhiri dan Jajang Siap Habis-habisan |
![]() |
---|
Gusti Randa Bicara Penyebab PSS Sleman Turun Kasta ke Liga 2 |
![]() |
---|
Bos PSS Sleman Belum Rincikan Posisi Pieter Huistra di Skuad Super Elja |
![]() |
---|
Omid Popalzay Ikuti Jejak Rafinha Hapus PSIM Yogyakarta dari Profil Instagram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.