Catat Ya, Anggaran Retret Kepala Daerah Tidak Pakai APBD, Sebab Semua Dibiayai APBN

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan retreat di Akmil tidak memakai APBD.

Editor: ribut raharjo
Kompas.com
RETRET - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam sebuah kesempatan wawancara. Terkait isu biaya retret, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan retret kepala daerah terpilih yang akan digelar di kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah, tidak memakai dana dari APBD.  

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan retret kepala daerah terpilih yang akan digelar di kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah, tidak memakai dana dari APBD. 

Anggaran retreat sepenuhnya menggunakan dana APBN dari pos di Kementerian Dalam Negeri. "APBN. Semua pakai APBN, di Kemendagri itu," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Awalnya dalam surat edaran Kemendagri memang biaya retreat dibebankan ke pemerintah daerah lewat APBD lalu ditransfer ke PT Lembah Tidar sebagai pengelola lokasi retreat.

Dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 200.5/628/SJ/ yang dikeluarkan pada 11 Februari 2025, disebutkan bahwa retret kepala daerah bakal dibiayai secara cost sharing atau dengan sistem pembagian biaya. Salah satu sumber pembiayaannya adalah APBD.

Setiap kepala daerah harus menyetor tarif akomodasi dan konsumsi untuk orientasi selama satu pekan itu sebesar Rp 2.750.000 x 8 hari.

Selain akomodasi dan konsumsi, dana yang ditanggung oleh APBD itu berupa biaya transportasi, pakaian, dan obat-obatan. Belakangan surat itu direvisi dan dipastikan anggaran menggunakan dana Kemendagri.

Prasetyo juga menegaskan PT Lembah Tidar bukan milik kader Gerindra seperti yang belakangan beredar. Lahan itu tetap milik Akademi Militer.

"Enggak, itu hanya yang mengelola. Jadi waktu itu kan yang mengelola atas perintah waktu itu Bapak Presiden terpilih untuk persiapan. Itu hanya pengelola aja. Pemilik lahan itu Akademi Militer," jelas dia.

Karena itu, politikus Gerindra itu menegaskan tidak ada transfer apa pun dari daerah kepada PT Lembah Tidar untuk kegiatan retreat kepala daerah. "Harusnya tidak ada, semua dari Kemendagri," ucap dia.

Sementara Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya sebelumnya menegaskan bahwa kepala daerah yang terlanjur mentransfer uang orientasi atau retret yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan dikembalikan. "Ya (akan dikembalikan)," ujar Bima Arya, Kamis (13/2/2025). 

Dia lantas menjelaskan, biaya retret ini sepenuhnya ditanggung Kemendagri melalui anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang berasal dari APBN. Menurut Bima Arya, hal itu juga tertuang dalam surat nomor 200.5/692/SJ yang dikeluarkan Kemendagri pada Kamis (14/2/2025). 

Mantan Wali Kota Bogor itu juga menjelaskan, ide awal pembiayaan retret menggunakan sharing APBN dan APBD adalah usulan dari pemerintah daerah kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri.

Usulan tersebut kemudian ditampung dan kepala daerah diminta mengeluarkan uang sejumlah Rp 2.750.000 per hari selama retret berlangsung pada 21-28 Februari 2025. 

“Namun kemudian Menteri Dalam Negeri (Mendagri/Tito Karnavian) memutuskan bahwa biaya kepala daerah tidak dibebankan kepada APBD, tapi akan ditanggung sepenuhnya oleh kementerian," kata Bima Arya.

"Jadi surat edaran sebelumnya diperbaiki sesuai keputusan Mendagri," ujar Bima Arya.

Retreat di kawasan Akmil Magelang pertama kali digelar pada Oktober 2024. Retreat ini diikuti oleh Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo. Sedangkan retreat kepala daerah dilaksanakan 21-28 Februari diikuti oleh gubernur/wagub, bupati/wabup, dan wali kota/wawalkot. Jumlahnya diperkirakan 503 orang. (tribun network/frs/dod)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved