BREAKING NEWS: Terungkap Penyebab Keracunan Ratusan Warga di Sleman

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengungkap penyebab warga keracunan akibat adanya kontaminasi bakteri di makanan yang disajikan. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Joko Widiyarso
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
KORBAN KERACUNAN - (Arsip) Kondisi seputar Posko kesehatan penanganan dugaan keracunan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Senin (10/2/2025). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengungkap penyebab warga keracunan akibat adanya kontaminasi bakteri di makanan yang disajikan.  

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Hasil pengujian sampel makanan di laboratorium untuk mengungkap kandungan makanan yang menyebabkan ratusan warga di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman keracunan telah keluar. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengungkap penyebab warga keracunan akibat adanya kontaminasi bakteri di makanan yang disajikan. 

"Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus Cereus dan E. Coli pada makanan yang disajikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, Jumat (14/2/2025). 

Berdasarkan penelusuran, bakteri Salmonella sp merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. 

Kemudian bacillus cereus merupakan patogen bawaan makanan yang dapat menghasilkan racun sehingga  menyebabkan dua jenis penyakit gastrointestinal antara lain sindrom emetik (muntah) dan sindrom diare.

Sedangkan Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies bakteri yang beberapa tipenya dapat mengakibatkan keracunan makanan serius pada manusia. 

Cahya mengungkapkan, ketiga bakteri tersebut memang sering mengontaminasi makanan dan jika dikonsumsi dapat menyebabkan gejala diare, mual, muntah, sakit perut dan kadang juga panas atau demam. 

"Jika tidak segera ditangani memang bisa mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh akibat dari diare dan muntah yang terus menerus," katanya. 

Cahya tidak menjelaskan sumber makanan jenis apa yang terkontaminasi bakteri dan dikonsumsi oleh warga. Ia hanya merinci bahwa jumlah korban keracunan hingga saat ini berjumlah 170 orang. Dari jumlah tersebut, 118 orang menjalani rawat jalan dan 52 rawat inap di rumah sakit. 

"Sampai saat ini, tinggal 6 orang yang masih menjalani rawat inap. Sedangkan yang lain sudah dinyatakan sembuh," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved