Pendaki Tektok Asal Sidoarjo Alami Hipotermia di Gunung Sindoro, Kondisinya Menggigil di Pos 3

Ahmad Rizky Chendi (22), seorang pendaki tektok asal Sidoarjo yang mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Sindoro,

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Basarnas Semarang
EVAKUASI PENDAKI : Ahmad Rizky Chendi (22), seorang pendaki tektok asal Sidoarjo, harus dievakuasi dalam kondisi kritis setelah mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Sindoro, Jawa Tengah pada Selasa (11/2/2025) petang. 

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Tim SAR gabungan terpaksa harus membungkus badan Ahmad Rizky Chendi (22), seorang pendaki tektok asal Sidoarjo yang mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Sindoro, Jawa Tengah pada Selasa (11/2/2025) petang.

Ahmad Rizky dibalut dengan sleeping bag untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap stabil.

Setelah itu, relawan langsung mengevakuasi pendaki tektok itu ke Basecamp Grasindo Kledung.

Setelah lebih dari dua jam perjalanan, akhirnya pada Selasa pukul 20.30 WIB, Rizky berhasil dievakuasi dengan selamat ke Basecamp Grasindo.

Dikutip dari Kompas.com, Ahmad Rizky sebelumnya naik ke puncak Gunung Sindoro melalui Basecamp Kledung  pada Senin (10/2/2025) tengah malam.

Pada saat perjalanan naik ke puncak, kondisi korban masih cukup prima.

Kemudian pada saat hendak turun dari puncak, kondisi korban mulai menurun hingga akhirnya mengalami hipotermia di Pos 3.

Kondisi Rizky cukup mengkhawatirkan karena sangat lemah dan tidak mampu lagi melanjutkan perjalanan turun gunung.

Baca juga: Wabup Sleman Pastikan Biaya Pengobatan Korban Keracunan Ditanggung Pemerintah

Mengetahui Rizky mengalami hipotermia, rekan korban kemudian langsung turun ke Basecamp Grasindo Kledung untuk meminta bantuan.

Petugas di Basecamp Grasindo Kledung bersama tim dari Basarnas Wonosobo kemudian langsung mengevakuasi korban dari Pos 3.

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, mengatakan, korban mulai mendaki sejak tengah malam pukul 00.00 WIB, namun mengalami hipotermia saat perjalanan turun sekitar pukul 16.45 WIB.  

Saat tim SAR tiba di lokasi, Rizky sudah dalam kondisi menggigil dan tidak bisa bergerak dengan normal.

"Tim segera membungkus survivor dengan sleeping bag untuk menjaga suhu tubuhnya, lalu menyiapkan tandu untuk membawanya turun," ujar Budiono saat dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).

Menurut Budiono, proses evakuasi korban terkendala medan yang terjal dan berbatu serta kondisi yang gelap.

Cahaya dari senter kepala menjadi satu-satunya penerangan bagi tim saat mereka menapaki jalur yang penuh tantangan.  

Setelah lebih dari dua jam perjalanan, akhirnya pada Selasa pukul 20.30 WIB, Rizky berhasil dievakuasi dengan selamat ke Basecamp Grasindo.

 Beruntung, kondisinya tetap stabil setelah mendapatkan penanganan darurat di lokasi.  

"Kondisi survivor sudah stabil dan berhasil dibawa turun dengan aman," ucap Budiono.  (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved