Berita Internasional
Efisiensi Anggaran ala Vietnam Irit Rp 72,5 Triliun, Pakai Jurus Pangkas Kementerian & Lembaga
Pemerintah Vietnam memangkas kementerian dan lembaga dari 30 menjadi 22, disebut-sebut bisa irit Rp 72,5 triliun dalam lima tahun ke depan.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, HANOI, VIETNAM - Efisiensi anggaran tak hanya terjadi di Indonesia, Vietnam juga tengah melakukan efisiensi Anggaran.
Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah Vietnam memangkas delapan kementerian dan lembaga.
Jumlah kementerian dan lembaga pemerintah yang semula 30 dipangkas menjadi 22.
Pihak berwenang mengatakan, akan ada biaya lebih dari 5 miliar dollar AS atau setara Rp 80 triliun yang harus digelontorkan untuk uang pensiun dan pesangon pegawai pemerintah.
Namun, efisiensi anggaran Vietnam diyakini bisa mengirit dana hingga 4,5 miliar dollar AS atau setara Rp 72,5 triliun selama lima tahun ke depan.
Upaya efisiensi anggaran di Vietnam disebut-sebut terinspirasi dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memangkas anggaran negara.
Kini, rencana efisiensi anggaran akan diajukan ke parlemen Vietnam beberapa hari mendatang.
Pemimpin tertinggi Vietnam To Lam mengatakan, lembaga negara tidak boleh menjadi tempat berlindung yang aman bagi pejabat lemah.
"Jika kita ingin memiliki tubuh sehat, terkadang kita harus minum obat pahit dan menahan rasa sakit untuk mengangkat tumor," kata Lam pada Desember 2024, dikutip dari kantor berita AFP pada Senin (10/2/2025).
Efisiensi anggaran Vietnam digambarkan sebagai "revolusi" oleh para pejabat senior.
Media, pegawai negeri, polisi, dan militer, semuanya akan menghadapi pemangkasan.
Pemerintah Vietnam mengatakan, dalam lima tahun kedepan akan ada seperlima lapangan kerja yang hilang.
Sementara itu, diketahui pada 2022 terdapat hampir 2.000.000 orang bekerja di sektor publik Vietnam.
Dalam efisiensi anggaran, 100.000 orang akan diberhentikan atau ditawarkan untuk pensiun dini.
Namun, kini belum ada kejelasan tentang bagaimana target itu akan tercapai.
Berdasarkan tingginya pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1 persen pada 2024, Vietnam yang menjadi pusat manufaktur global dan sangat bergantung pada ekspor, menargetkan pertumbuhan sebesar 8 persen tahun ini.
Namun, kecemasan meningkat karena Vietnam rentan terdampak tarif impor oleh pemerintahan Trump.
Vietnam menargetkan status negara berpendapatan menengah pada 2030 dan melompat ke jajaran negara berpendapatan tinggi pada 2045.
Penutupan saluran berita Vietnam
Thanh (nama samaran) bercerita, kariernya selama 12 tahun sebagai produser TV terpaksa kandas.
Selama ini ia bekerja di saluran berita yang dikendalikan negara.
Kini satu dari lima penyiar telah diberhentikan.
Ayah dua anak tersebut terpaksa beralih profesi menjadi sopir taksi.
"Sangat menyakitkan membicarakannya," kata Thanh.
(Tribunjogja.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vietnam Efisiensi Anggaran, Pangkas Kementerian-Lembaga dari 30 Jadi 22"
Inilah Daftar Negara yang Menolak Palestina Merdeka di Sidang PBB 2025 |
![]() |
---|
Demonstrasi Gen Z di Nepal: 19 Orang Tewas , PM dan Para Menteri Undur Diri, Gedung DPR Dibakar |
![]() |
---|
Akhir Perjalanan Sleeping Prince, Alwaleed bin Khaled Al Talal Meninggal Setelah 20 Tahun Koma |
![]() |
---|
Krisis Air di Gaza, Israel Serang Warga Palestina yang Cari Bantuan Air, 10 Tewas Termasuk Anak-anak |
![]() |
---|
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu Bertemu, Bahas Rencana Kontroversial Usir Warga Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.