Kata Budiman Sudjatmiko tentang Efisiensi Anggaran: Fokus ke Hal Substantif, bukan Seremonial

Menurut Budiman, efisiensi ini bukan hanya soal pemotongan anggaran, tetapi juga perubahan pola kerja birokrasi.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
RENCANA INDUK - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko menyampaikan tentang penyusunan rencana induk pengentasan kemiskinan yang hampir rampung kepada wartawan di UGM, Selasa (4/2/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menteri untuk menelisik kebocoran dan tumpang tindih anggaran.

Hasilnya, ditemukan potensi efisiensi hingga Rp 300 triliun per tahun yang dapat dialokasikan untuk program-program substantif.

“Banyak anggaran yang double dan juga digunakan untuk kegiatan seremonial. Pak Presiden menilai bahwa anggaran tersebut lebih baik dialokasikan untuk program yang lebih substansial,” kata Budiman kepada wartawan di UGM, Selasa (4/2/2025).

Ia menambahkan bahwa efisiensi anggaran ini sejalan dengan misi Presiden Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan swasembada, termasuk dalam sektor perumahan rakyat.

Menurutnya, efisiensi ini bukan hanya soal pemotongan anggaran, tetapi juga perubahan pola kerja birokrasi.

“Kita harus mulai berlatih mengurangi kerja yang sifatnya administratif berlebihan dan seremonial, lalu lebih fokus pada hal-hal substantif seperti pengentasan kemiskinan, energi, dan pendidikan,” tegasnya.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Yakinkan Penyusunan Rencana Induk Pengentasan Kemiskinan Hampir Rampung

Sebagai bentuk komitmen, Budiman menyebut dirinya telah menerapkan efisiensi dalam kegiatan dinas, misalnya dengan mengurangi biaya perjalanan keluar kota dengan lebih banyak menggunakan transportasi darat.

Bahkan, dalam beberapa kesempatan, ia memilih menginap di rumah warga untuk menghemat biaya perjalanan.

“Kami juga mengarahkan jajaran kami untuk melakukan hal yang sama. Ini bukan sekadar penghematan, tapi juga bentuk pendekatan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.

Instruksi Prabowo Subianto ini diharapkan dapat mengubah cara kerja birokrasi, sehingga anggaran negara lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi kesejahteraan rakyat. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved