Metzdub Feat Elda Suryani Padukan Suara Bising Jogja dan Mantra Gayatri dalam Single Prachodayat

Lagu yang sangat personal ini, menampilkan vokal dari Elda Suryani dari Stars and Rabbit menandai sebuah perubahan signifikan bagi sang artis

Penulis: Santo Ari | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Santo Ari
SINGLE SOLO: Suasana Screening documentary dan music video Prachodayat pada Sabtu (1/2/2025). Metzdub merillis single solo terbarunya ‘Prachodayat . 
- Transpose +

TRIBUNJOGJA.COM - Produser musik elektronik Metzdub, yang dikenal melalui karyanya bersama Dubyouth, mengambil langkah introspektif dengan single solo terbarunya ‘Prachodayat’.

Lagu yang sangat personal ini, menampilkan vokal dari Elda Suryani dari Stars and Rabbit menandai sebuah perubahan signifikan bagi sang artis, menunjukkan evolusinya baik secara musikal maupun pribadi.

Metzdub merupakan produser musik elektronik, DJ, dan desainer suara asal Indonesia.

Dikenal karena gayanya yang eklektik dan pendekatan inovatif terhadap suara, dan dalam karya ini ia telah mengumpulkan suara-suara khas kota Yogyakarta sejak Maret tahun lalu. 

“Aku berpikir apa yang disepelekan orang, kalau kita mengolahnya bisa bermanfaat. Dan karena aku musisi maka aku buat musik dari kebisingan kota,” ungkapnya. 

Misalnya bas drum diambil dari perkusi yang dipakai oleh pengamen angklung, tak ketinggalan suara angklung pun juga dimasukan dalam karya ini.

Selain itu banyak pula suara-suara lain seperti gasing, andong, klakson kendaraan, sirine dan lain-lain.  

Awalnya ia ingin membuat instrumental saja, namun begitu menemukan nadanya, terlintaslah untuk menyisipkan mantra di musik tersebut. 

“Kepikiran kalau diberi mantra, kok kayaknya enak, aku selipin dan ternyata nadanya kebetulan pas. Ketika berjalan, gagasan lain muncul, sepertinya diisi suara Elda akan cocok,” imbuhnya. 

Adapun ‘Prachodayat’ menceritakan perjalanan penemuan diri dan transformasi spiritual Metzdub.

Pencerahan, seperti yang tersirat dalam judul lagu, adalah kondisi di mana seseorang mencapai pemahaman yang mendalam tentang realitas hidup. 

Namun, perjalanan menuju pencerahan seringkali melibatkan perjalanan melalui masa-masa kelam terlebih dahulu.

Melalui ‘Prachodayat’ Metzdub mengeksplorasi tema ini dengan jujur dan mendalam.

“Prachodayat artinya pencerahan, dan dari pengalaman personal, aku menemukan titik yang dulu hidupku membosankan, dan ada satu hal aku akhirnya menemukan energi baru,” katanya. 

Terinspirasi dari mantra Gayatri kuno, ‘Prachodayat’ mengajak pendengar untuk merenungkan makna hidup yang sesungguhnya.

Mantra Gayatri yang dilantunkan oleh Elda memiliki makna yang sangat mendalam, menghubungkan manusia dengan energi kosmik yang melampaui batasan ruang dan waktu.

Ia menyimbolkan pemurnian kesadaran, pencarian kebijaksanaan, serta petunjuk untuk mencapai pencerahan spiritual.

"Mantra Gayatri beresonansi dengan saya karena berbicara tentang naik turunnya kehidupan. Ini tentang menemukan cahaya dalam kegelapan dan menghargai hal-hal baik, bahkan ketika keadaan sulit. Pesan ini benar-benar terhubung dengan di mana saya berada dalam hidup saya saat ini,” ungkapnya. 

Uniknya, di paruh akhir lagu, mantra ini juga turut dilantunkan oleh anak-anak dari sahabat Metzdub, menambah dimensi baru pada makna lagu ini.

Mantra Gayatri, dalam konteks ini, berfungsi sebagai alat untuk mendidik anak secara spiritual dan emosional, menanamkan nilai-nilai kebaikan, dan memberi mereka bimbingan moral yang bisa mereka bawa seumur hidup.

Lagu ini juga diperkaya dengan lirik berbahasa Inggris dari Elda yang menjelajahi tema kendali, bimbingan, dan keselarasan dalam perjalanan emosional dan kehidupan bersama orang lain.

Dalam berkarya, Metzdub membebaskan Elda untuk mengisi musiknya dengan lirik sesuai interpretasi dari vokalis Stars and Rabbit ini.

Elda sendiri mengaku tidak gampang tertarik ketika diajak kolaborasi. Namun begitu mendengarkan musik dari Metzdub, ia mengaku langsung mendapat inspirasi. 

“Aku nggak gampang tertarik, kalau aku merasa tidak ada space disitu untuk aku bisa isi atau kolaborasi karya tersebut, aku nggak akan melakukannya. Dan pas aku dengar karyanya, sangat menginspirasi dan langsung muncul liriknya di kepalaku,” ujar Elda. 

Perpaduan unik antara tradisi dan modernitas kota Jogja, jalanan yang ramai dan lanskap yang tenang, semuanya berkontribusi pada permadani sonik Prachodayat.(nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved