Kenapa Cuaca dan Udara Jogja Terasa Dingin di Malam hingga Pagi Hari? Begini Penjelasan BMKG

Selain itu, fenomena atmosfer lain seperti La Niña meskipun dalam fase lemah, Madden Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer seperti Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin, turut memicu pembentukan awan konvektif yang memperbesar peluang hujan di Yogyakarta dan sekitarnya.

Pola belokan angin yang terjadi di wilayah Jawa juga meningkatkan peluang pembentukan awan hujan, yang menyebabkan curah hujan lebih tinggi dan mendukung suasana yang lebih dingin.

4. Sirkulasi Siklonik dan Belokan Angin

BMKG juga mendeteksi adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia selatan Jawa dan pola belokan angin yang meliputi Pulau Jawa. 

Kondisi ini memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah DI Yogyakarta. 

Hujan yang terjadi, disertai suhu rendah akibat seruakan udara dingin, semakin membuat suasana malam dan pagi di Yogyakarta terasa lebih dingin.

5. Imbauan BMKG

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat, termasuk warga Yogyakarta:

1. Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

2. Berhati-hati di jalan yang licin akibat hujan untuk menghindari kecelakaan.

3. Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.

4. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG.

5. Tetap tenang dan memahami langkah evakuasi jika diperlukan.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )