PSIM Yogyakarta vs Persiraja : Sunni Hizbullah Bertekad Lanjutkan Tren Positif di Babak 8 Besar

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bek PSIM Yogyakarta, Sunni Hizbullah bertekad melanjutkan tren positif saat melakoni laga di babak 8 besar Liga 2 2024/2025 saat menjamu Persiraja Banda Aceh.

Pada dua laga awal di babak 8 besar Liga 2 2024/2025, PSIM Yogyakarta berhasil mengemas dua kemenangan saat mengalahkan tim tamu Deltras FC dan tuan rumah PSPS Pekanbaru.

Adapun laga ketiga PSIM Yogyakarta di babak 8 besar Liga 2 2024/2025 kontra Persiraja Banda Aceh bakal digelar di Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Jumat (31/1/2025).

Diakui Sunni, sekembali dari Pekanbaru pada Senin lalu, persiapan Laskar Matara jelang lawan Persiraja Banda Aceh sudah dilakukan oleh pemain dengan cukup baik.

Pemain melahap setiap menu latihan yang diberikan coach Erwan Hendarwanto dengan antusias.

"Kami dari pemain antusias menatap laga ini. Kami enjoy dalam persiapan lawan Persiraja," ujar Sunni Hizbullah, saat konferensi pers, Kamis (30/1/2025).

Baca juga: PSIM Yogyakarta vs Persiraja Banda Aceh: Ujian Laskar Mataram Pertahankan Puncak Klasemen Grup X

Baginya, bermain di kandang sendiri jadi motivasi lebih untuk meraih kemenangan.

Dukungan ribuan suporter Laskar Mataram akan memberi energi tambahan yang dibutuhkan di laga-laga besar seperti lawan Persiraja Banda Aceh ini.

"Apalagi besok bermain di hadapan suporter sendiri dan Insyaallah besok kita lanjutkan tren kemenangan kita saat melawan Persiraja," ulas dia.

Menurutnya, dirinya sendiri sangat termotivasi memberikan hasil maksimal karena dengan kemenangan di laga besok, jalan PSIM Yogyakarta untuk promosi ke Liga 1 musim depan kian dekat.

Untuk itu, pemain yang didatangkan dari Bekasi City itu meminta doa dan dukungan suporter hingga warga Yogyakarta agar pemain diberikan kekuatan dan mendapat hasil maksimal saat melakoni laga kontra Persiraja.

"Motivasi kita kalau menang kita sudah menginjakkan kaki kita satu langkah di Liga 1. InsyaAllah minta doanya dari teman-teman suporter, Brajamusti, The Maident dan masyarakat Yogyakarta," tukasnya. (*)